Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Presidensi G20 Indonesia Membuka Ruang-ruang Kebijakan untuk Negara Berkembang

Fetry Wuryasti
08/2/2022 19:22
Presidensi G20 Indonesia Membuka Ruang-ruang Kebijakan untuk Negara Berkembang
Ilustrasi.(Medcom.id/Desi Angriani)

PEMULIHAN dari pandemi akan mewarnai berbagai upaya yang dilakukan dalam Presidensi G20 Indonesia. Indonesia memiliki visi untuk pemulihan yang inklusif dan kuat. Sehingga pemulihan pasca pandemi Covid-19 bisa dinikmati oleh seluruh negara di dunia, khususnya negara berkembang.

Salah satu sektor prioritas dalam mewujudkan visi Presidensi G20 Indonesia untuk Recover Together Recover Stronger yaitu terkait energi transisi, memastikan agar dapat dicapai, dan dukungan bagi negara berkembang dalam mencapai tujuan global.

Baca juga: Permintaan Global Dongkrak Harga Batu Bara Acuan Februari

Pembahasan isu energi dilakukan di dalam kelompok kerja Energy Transition Working Group. Kelompok kerja ini telah mengidentifikasi sejumlah isu prioritas. Pertama untuk mengamankan aksesibilitas energi. Kedua untuk memperbesar skala energi pintar dan bersih. Ketiga untuk memperkuat pendanaan bagi transisi energi (energy financing).

Direktur Pembangunan Ekonomi dan Lingkungan Hidup Kementerian Luar Negeri Hari Prabowo mengatakan  Indonesia ingin menjadi bagian dari solusi dalam pembahasan isu transisi energi. Pada saat yang sama Indonesia juga menggarisbawahi bahwa setiap negara memiliki tantangan karakter dan peluang masing. Sehingga Indonesia tidak akan menggunakan pendekatan one size fits all serta kebijakan yang terlalu preskriptif, yang umumnya diusung negara maju.

"Kita ingin ada ruang-ruang kebijakan yang tetap disediakan untuk negara-negara berkembang," kata Hari, dalam Inagurasi Dukungan Pemuda untuk Transisi Energi pada G20, Selasa (8/2).

Indonesia menekankan pentingnya ambisi dalam transisi energi, namun ambisi tentu harus berdasarkan implementasi yang efektif, dari komitmen yang ada. Sehingga tidak semata kata-kata, tetapi terwujud dalam aksi nyata. Untuk itu diperlukan dukungan pendanaan kerja sama investasi, kerja sama teknologi, yang saling menguntungkan antar negara.

Transisi energi juga harus mencakup dimensi pembangunan, tidak hanya tindakan berwawasan lingkungan, tetapi juga pemerataan pembangunan dan pengentasan kemiskinan.

"Pendekatan dalam G20 ini yaitu melihat transisi energi sebagai upaya yang baik. Namun kita juga mencermati jangan sampai upaya yang baik ini kemudian disalahgunakan untuk hambatan perdagangan, maupun politisasi untuk isu-isu yang tidak semestinya," kata Hari.

Peranan pemuda, dia katakan sangat penting karena Indonesia menganut pendekatan multi stakeholder dalam pembangunan berkelanjutan, termasuk generasi muda. Pemuda berperan mempromosikan energi baru terbarukan sebagai agen perubahan, menginisiasi penggunaannya sehari-hari.

"Diluncurkannya Declaration of Youth Movement for G20 Energy Transition diyakini akan mendukung keberhasilan Presidensi G20 Indonesia. Beberapa poin pentingnya yaitu terkait advokasi kontribusi yang proaktif dan konkret, serta kolaborasi dengan kelompok kerja terkait," kata Hari. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya