Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mengumumkan bahwa perseroan membukukan marketing sales pada 2021 sebesar Rp2,7 triliun di luar pajak pertambahan nilai (PPN). Nilai tersebut melampui target perseroan pada tahun lalu sebesar Rp2 triliun. Percepatan pengembangan proyek-proyek properti baru yang mampu memenuhi kebutuhan konsumen saat ini menjadi kunci sukses APLN dalam meraih marketing sales tersebut.
Corporate Secretary APLN Justini Omas menjelaskan, selama 2021 APLN mengembangkan proyek properti baru seperti Kota Podomoro Tenjo dan Bukit Podomoro Jakarta serta mempercepat pembangunan sejumlah proyek seperti Podomoro Park Bandung, Podomoro Golf View Cimanggis, Grand Taruma Karawang, dan Podomoro City Deli Medan. Mengusung konsep hunian dengan fasilitas premium yang menghadirkan harmoni dan keindahan, proyek-proyek properti APLN di berbagai kota tersebut mendapat sambutan besar dari konsumen.
"Kami bersyukur di tengah berbagai tantangan ekonomi selama 2021 kepercayaan konsumen terhadap produk-produk properti APLN di berbagai daerah terus meningkat. Kami juga berhasil mengoptimalkan dan memanfaatkan insentif pajak properti yang diberikan oleh pemerintah pada 2021 agar penjualan terus meningkat," jelas Justini melalui keterangan pers di Jakarta, Jumat (4/2).
Dari total marketing sales APLN di 2021, Kota Podomoro Tenjo memberikan kontribusi sebanyak 29%, Podomoro Park Bandung 22%, Podomoro City Deli Medan 14%, Pakubuwono Spring 8%, Bukit Podomoro Jakarta 7%, Podomoro Golf View 5%, dan Grand Taruma Karawang 4%. Justini juga menyampaikan bahwa pencapaian marketing sales di 2021 murni berasal dari penjualan proyek-proyek properti.
Itu berbeda dengan 2020. Marketing sales saat itu sebesar Rp3,5 triliun sekitar 89% berasal dari penjualan 280 hektare lahan industri di Karawang, Jawa Barat. "Untuk 2021, marketing sales kami hampir seluruhnya berasal dari penjualan properti. Keberhasilan ini menjadi salah satu indikasi bahwa proyek-proyek APLN telah menjadi kebutuhan dan memberikan kepuasan kepada para konsumen," tambahnya.
Menurut Justini, pada 2021 APLN mengembangkan dua proyek baru yaitu Bukit Podomoro Jakarta dan Kota Podomoro Tenjo. Khusus Bukit Podomoro Jakarta, ini kawasan hunian premium dan masterpiece baru di ibu kota DKI Jakarta. Di area seluas 9,6 hektare ini akan dibangun hunian sebanyak 321 unit dan 115 ruko.
Kota Podomoro Tenjo akan dibangun di area seluas 650 hektare. Pada tahap awal yang akan menjadi bagian dari APLN yakni pengembangan di atas lahan 40 hektare dengan empat klaster yaitu Angsana, Burgundy, Kana, dan Kalimenta. Kota Podomoro Tenjo merupakan kawasan strategis dengan akses yang mudah karena akan terhubung dengan jalan tol Serpong Balaraja dan stasiun kereta api KRL Commuter line Jabodetabek.
Untuk mendukung mobilitas dan aktivitas penghuni, di kawasan Kota Podomoro Tenjo juga akan dilengkapi dengan Grand Transit Oriented Development (TOD). Perubahan pola kerja dan gaya hidup masyarakat akibat pandemi covid-19 selama 2 tahun terakhir juga menjadi perhatian APLN dalam mengembangkan berbagai proyek-proyek propertinya.
"Selain menyempurnakan infrastruktur tranportasi, informasi dan melengkapinya dengan fasilitas hunian premium, kami juga tetap konsisten untuk mengembangkan kawasan properti yang hijau, menyatu dengan alam, sehat, dan nyaman. Konsep hunian hijau ini merupakan DNA dari APLN selama lebih dari setengah abad menjadi bagian dari kemajuan properti di Indonesia," ujar Justini. (OL-14)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved