Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pembukaan Jambore Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Perguruan Tinggi se-Asia Tenggara di Telkom University Convention Center, Bandung, Senin (23/5).
Presiden Jokowi merasa senang bisa hadir di tengah-tengah para pengusaha muda di acara Jambore HIPMI. Ia pun mengaku ikut merasakan semangat para pengusaha muda yang hadir. Bahkan saking semangatnya, kata Presiden Jokowi, terkadang menjadi kehilangan kendali.
"Semangatnya luar biasa, saya bisa rasakan semangat pengusaha muda karena dulu pernah menjadi anggota HIPMI. Semangatnya kencang tapi kadang remnya blong," ujar Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi juga memberi pesan kepada semua pihak yang ingin menjadi pengusaha agar berani terjun dan melakoni usaha yang digelutinya. Itulah sebabnya menurut Presiden Jokowi, ketertarikan seseorang terhadap dunia bisnis di Indonesia masih rendah. Buktinya, jumlah pengusaha di Indonesia hanya 1,6 persen. Kalah oleh Singapura yang jumlah pengusahanya mencapai 7 persen dari total penduduk.
"Mungkin karena takut bersaing. Saya pernah kehilangan rem tiga kali, tapi bangkit lagi. Jadi kalau ingin jadi pengusaha jangan mikir dulu. Terjuni dan jalani. Kalau ada persoalan di lapangan, selesaikan. Kalau tidak diselesaikan pasti jatuh. Dan kalau sudah jatuh, harus bangkit lagi," tandasnya.
Lebih lanjut kata Presiden Jokowi, untuk berkompetis tidak cukup dengan modal semangat saja. Terlebih saat ini kemajuan teknologi seolah tanpa batas. Sehingga saat ini sudah banyak orang berjualan secara online.
"Dengan situasi perubahan yang sangat cepat, pilihan kita hanya dua, membuka diri atau menutup diri. Saya pilih untuk membuka diri. Kita harus yakin dengan terbuka, membuat kita jadi lebih baik. Tidak ada kata lain, kita harus siapkan diri. Saya yakin anak muda kita bukan yang mudah menyerah," paparnya.
Presiden Jokowi menekankan kata kuncinya adalah keterbukaan dan kompetisi. Menurutnya, dengan dua hal tersebut akan memaksa diri untuk terus menjadi lebih baik dem mengejar keteringgalan denga negara-negara lain.
"Semakin terdesak, ketangguhan anak-anak muda kita semakin meloncat, itu tipikal kita," imbuhnya.
Ia mencontohkan pada era tahun 1975-an Bank BNI dan Bank BRI hanya beroperasi hingga pukul 14.00 WIB. Hal ini tentu karena tidak ada persaingan atau bank-bank swasta belum ada yang beroperasi.Contoh selanjutnya, kata Presiden Jokowi, adalah tentang PT Pertamina (Persero) yang pada tahun 1970-an setiap SPBU-nya tidak memiliki pompa bensin yang tidak bagus. Usai adanya persaingan dengan Total dan Shell membuka SPBU di Indonesia, terbukti bahwa pelayanan yang dimiliki Pertamina masih tetap lebih unggul.
"Artinya kalau dikasih persaing maka kita bangun, saya ingin terbukanya MEA ini memberikan semangat untuk anak muda, untuk bangkit dan berani berkompetisi," katanya.
Tidak hanya itu, kata Jokowi, maskapai penerbangan kebanggan masyarakat Indonesia, yakni Garuda Indonesia pada tahun 1970-an juga tidak memiliki pesaing. Namun, ketika diberikan pesaing dan Garuda berhasil menjadi lima maskapai terbaik di Asia pada 2016.
"Inilah era kompetisi, dan tidak perlu takut, asal kita siap saya kira tidak perlu takut akan persaingan. Kalau gagal di usaha, jangan buru-buru pindah. Karena biasanya masih muda gagal di suatu tempat pindah ke bidang lain, artinya mulai terus dari nol," tegasnya.
Adapun, sekitar 4.000 mahasiswa dari negara-negara anggota ?Perhimpunan Bangsa bangsa se Asia Tenggara (ASEAN). Jambore bertema “Revolusi Mental, Jalan Tengah Membangun Entrepreneur Muda Berdaya Saing di Era MEA” diisi juga dengan konferensi,workshoptentang business plan, branding plan, sales plan, pelatihan tentang kepemimpinan, dan negosisasi, yang bertujuan untuk meningkatkan semangat kewirausahaan di kalangan mahasiswa.
Hadir pada kesempatan itu, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Wakil Ketua MPR Oesman Sapta dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. (X-11)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved