Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Insentif PPN DTP Diharapkan Dongkrak Penjualan Properti

Mediaindonesia.com
19/1/2022 07:00
Insentif PPN DTP Diharapkan Dongkrak Penjualan Properti
Salah satu hunian di Tangerang, Banten(antara/Muhammad Iqbal)

Pemerintah resmi memperpanjang stimulus Pajak Pertambahan Nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP) Properti hingga 30 Juni 2022. Meskipun insentif hanya berlaku 50%, hal ini menurut pengamat properti  Marine Novita, merupakan kado bagi industri properti sekaligus menjadi harapan untuk lebih baik ke depan.

Marine yang juga Country Manager Rumah.com, menjelaskan sebagai salah satu stakeholder industri properti, pihaknya menyambut baik keputusan pemerintah yang memperpanjang insentif PPN properti selama 6 bulan ke depan. "Perpanjangan insentif ini diharapkan bisa meningkatkan tren pertumbuhan pasar properti yang sudah cukup membaik selama setahun terakhir ini," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Rabu (19/1)

Berdasarkan data Real Estate Indonesia (REI), insentif berdampak besar pada penjualan properti. Bagi pengembang yang memiliki hunian ready stock, mengalami peningkatan penjualan 30% hingga 50% dari stimulus PPN.

Bagi Rumah.com, berbagai stimulus pemerintah di tahun 2021 juga mempengaruhi volume pencarian rumah oleh calon pembeli. Pencarian properti di Rumah.com meningkat sebesar 37% sepanjang tahun 2021 walaupun tentunya disebabkan berbagai faktor.

Ketergantungan pada portal properti memang meningkat selama pandemi Covid-19. Hal ini sebagaimana hasil survei Rumah.com Consumer Sentiment Study H2 2021, dimana lebih dari separuh masyarakat Indonesia atau 56% responden survei kini lebih mengandalkan portal properti dalam mencari hunian idaman mereka.

Namun, Marine berpendapat, perlu dicermati apakah insentif PPN DTP merupakan bentuk keringanan yang paling tepat mengingat kebijakan ini hanya berlaku bagi rumah baru dan rumah siap huni sehingga makin mempersempit cakupan manfaat insentif tersebut. "Di sisi lain masih ada persepsi masyarakat terhadap suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang dianggap masih tinggi,” jelas Marine. (RO/E-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya