Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
Penyaluran kredit baru pada Desember 2021 diindikasi melambat dibandingkan November 2021. Hasil survei kepada perbankan menunjukan bahwa Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru pada Desember 2021 sebesar 64,9 persen, lebih rendah dibandingkan SBT 81,7 persen pada bulan sebelumnya.
Berdasarkan kelompok bank, perlambatan pertumbuhan kredit baru pada Desember 2021 terindikasi terjadi pada kategori bank umum dan BPD.
"Berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan kredit baru pada Desember 2021 terindikasi melambat pada jenis Kredit Investasi (KI) dan Kredit Modal Kerja (KMK). Sementara itu, penyaluran baru KPR dan kredit konsumsi lainnya (selain KPR) diprakirakan tumbuh lebih tinggi," kata Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono, Rabu (19/1).
Berdasarkan kategori lapangan usaha, penyaluran kredit baru pada Desember 2021 terutama diprioritaskan kepada lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran, diikuti oleh Industri Pengolahan/ Manufaktur, serta Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan.
Faktor utama yang memengaruhi perkiraan penyaluran kredit baru pada Desember 2021 yaitu permintaan pembiayaan dari nasabah, serta prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan.
Penyaluran kredit baru diprakirakan melambat pada Januari 2022, terindikasi dari SBT perkiraan penyaluran kredit baru Januari 2022 sebesar 26,3Yo. Perlambatan penyaluran kredit baru pada Januari 2022 diprakirakan terjadi pada seluruh kategori bank dan seluruh jenis penggunaan.
Kebijakan penyaluran kredit (lending standard) pada Desember 2021 diprakirakan sedikit lebih ketat dibandingkan bulan sebelumnya. Hal tersebut terindikasi dari SBT perubahan lending standard Desember 2021 sebesar 4,0%, lebih tinggi dibandingkan SBT 1,6% hasil survei pada periode sebelumnya yang terjadi pada seluruh kelompok bank (Grafik 20).
Perubahan kebijakan penyaluran kredit yang lebih ketat pada Desember 2021 terindikasi pada jenis kredit investasi dan modal kerja tercermin dari nilai SBT yang bernilai positif dan meningkat, sementara untuk jenis KPR dan kredit konsumsi lainnya diprakirakan akan lebih longgar (Grafik 21). Faktor yang memengaruhi perubahan standar pemberian kredit pada Desember 2021 antara lain proyeksi ekonomi ke depan, toleransi bank terhadap risiko (risk appetite bank), dan potensi risiko kredit ke depan.
Untuk keseluruhan periode triwulan IV 2021, penyaluran kredit baru diprakirakan meningkat. Hal tersebut terindikasi dari SBT perkiraan penyaluran kredit baru triwulan V 2021 hasil survei periode Desember 2021 sebesar 74,3 persen meningkat dibandingkan 48,9 persen pada triwulan III 2021.
Berdasarkan kelompok bank, pertumbuhan secara triwulanan terindikasi terjadi pada seluruh kategori bank. Sementara itu, berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan kredit baru juga terindikasi meningkat pada seluruh jenis kredit.
Berdasarkan hasil survei Desember 2021, perubahan kebijakan penyaluran kredit baru untuk triwulan IV 2021 secara umum sedikit lebih ketat dibandingkan triwulan sebelumnya.
Hal ini terindikasi dari SBT perubahan kebijakan penyaluran kredit triwulan IV 2021 hasil survei periode Desember 2021 yang tercatat positif sebesar 3,7 persen.
Berdasarkan jenis penggunaan, kebijakan penyaluran kredit yang lebih ketat pada triwulan IV 2021 diprakirakan terjadi pada KI dan KMK, sementara untuk jenis KPR dan kredit konsumsi lainnya terpantau lebih longgar. (OL-12)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 14 Juli 2025, diprediksi bergerak menguat dengan ditopang faktor-faktor domestik.
Bank Indonesia mengungkapkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2025 tercatat sebesar US$152,6 miliar atau senilai Rp2.477 triliun.
Sejak awal tahun hingga 3 Juli 2025, modal asing keluar bersih di pasar saham dan SRBI masing-masing sebesar Rp52,95 triliun dan Rp34,72 triliun.
Sistem pembayaran digital QRIS Tap ditargetkan mendukung percepatan digitalisasi pembayaran di Sulawesi Selatan
BANK Indonesia memperkirakan Federal Reserve (The Fed) akan melonggarkan kebijakan moneternya secara bertahap dalam dua tahun mendatang.
nilai tukar rupiah ditutup menguat ke level (bid) Rp16.390 per dolar AS Kamis (19/6), meskipun demikian imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara dengan tenor 10 tahun naik
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved