Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Menteri ESDM Pastikan Keandalan Pasokan Listrik saat Natal dan Tahun Baru 

M. Ilham Ramadhan Avisena
25/12/2021 19:15
Menteri ESDM Pastikan Keandalan Pasokan Listrik saat Natal dan Tahun Baru 
PLTA Saguling(Antara/Rosa Panngabean)

MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengunjungi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Saguling untuk memastikan keandalan pasokan listrik menyambut momen Natal dan Tahun Baru 2022. Dia mengapresiasi kesiapan PT PLN dalam memitigasi semua aspek dari ketersediaan energi primer bagi pembangkit listrik hingga rencana cadangan apabila terjadi keadaan darurat. 

Arifin menilai saat momen Natal dan Tahun Baru 2022 perlu perhatian lebih. Sebab, adanya pembatasan perjalanan membuat masyarakat akan menghabiskan waktu lebih banyak di rumah. Hal ini berpotensi meningkatkan konsumsi listrik. 

"Konsumsi listrik pada Natal dan Tahun Baru (Nataru) diprediksi naik 4,5 persen. Ini perlu perhatian lebih dan PLN sudah punya mitigasi risiko dan program preventif," ujarnya dikutip dari siaran pers, Sabtu (25/12). 

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, dalam siaga Nataru kali ini PLN menyiagakan 48.179 petugas di seluruh Nusantara. Dari total jumlah personel tersebut, 18.899 petugas disiagakan untuk regional Jawa-Bali 17.995 orang di regional Sumatera dan Kalimantan (Sumkal), serta 11.285 pesonel untuk regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara (Sulmapana). 

Tak hanya personel, PLN juga melakukan peningkatkan kesiapan instalasi baik jaringan, transmisi, distribusi, gardu hubung, juga kesiapan pembangkit dan ketersediaan energi primer, serta kesiapan operasi. 

"Sehingga dapat memperkecil kemungkinan terjadi gangguan selama periode siaga dari 18 Desember 2021 hingga 8 Januari 2022," ujar Darmawan. 

PLN telah menyiapkan 874 unit genset, uninterruptible power supply (UPS), dan unit gardu bergerak (UGB) sebagai langkah antisipasi menjaga pasokan listrik di regional Sumkal. Sedangkan 2.421 mobil dan motor sebagai sarana pendukung turut disiapkan untuk menjaga kelancaran dan keandalan pasokan listrik selama periode siaga. 

Sementara itu, untuk regional Sulmapana, PLN mempersiapkan 722 genset, UPS dan UGB sebagai cadangan pasokan listrik. Untuk mengantisipasi gangguan, telah disiapkan 1.446 kendaraan untuk kelancaran penanganan gangguan yang mungkin muncul pada periode siaga. Di Jawa-Bali, PLN menyiapkan 761 unit genset, UPS, dan UGB serta 1.838 kendaraan siap mengamankan pasokan listrik selama Natal dan Tahun Baru 2022. 

Baca juga : 4.500 Penerbangan Batal pada Hari Natal akibat Omikron

"Tak hanya itu, PLN juga mendirikan 2.702 posko yang siap memberikan pelayanan prima kepada pelanggan di Tanah Air," terang Darmawan. 

Selain itu, sebagai recana cadangan, PLN juga memastikan operasional PLTA Saguling berjalan optimal. Ia mengatakan, PLTA Saguling memegang peranan penting dalam sistem kelistrikan Jawa-Bali. Apalagi PLTA Saguling ini merupakan pembangkit nol emisi dan sudah beroperasi lebih dari 35 tahun. 

"PLTA ini menopang sistem kelistrikan Jawa-Bali dengan kemampuan penstabil frekuensi sistem dan sebagai penopang jika terjadi blackout atau pemadaman listrik. Pembangkit ini menjadi salah satu pembangkit yang dapat dioperasikan sebagai black start," ujar Darmawan. 

Direktur Utama PT Indonesia Power Ahsin Sidqi menjelaskan PLTA Saguling tidak hanya menjadi backbone pasokan, tetapi dengan kemampuannya PLTA ini mampu menjadi black start. Sebab, kemampuan durasi start yang cepat dengan hanya butuh waktu 15 menit untuk sinkron ke jaringan. 

Pembangkit dengan kapasitas sebesar 700,72 Mega Watt (MW) ini berkontribusi 2,7 persen dari sistem Jawa-Bali yang memiliki total kapasitas 27.700 MW. Pembangkit ini juga sebagai penstabil frekuensi sistem jika terjadi perubahan frekuensi akibat adanya gangguan di jaringan. 

"Selain andal, PLTA Saguling ini juga merupakan pembangkit EBT dengan biaya produksi yang rendah," ujar Ahsin. 

Terletak di Kabupaten Bandung Barat dengan total kapasitas terpasang mencapai 844,36 MW, PLTA Saguling ditopang oleh 7 sub-unit, serta 1 unit jasa operasi dan pemeliharaan pembangkit untuk menjaga keandalan pasok listriknya. 

Sub Unit tersebut antara lain, Sub Unit PLTA Bengkok dan Dago 3,85 MW (Kab. Bandung), Sub Unit PLTA Plengan 6,87 MW (Kab. Bandung), Sub Unit PLTA Lamajan 19,56 MW (Kab. Bandung), Sub Unit PLTA Cikalong 19,20 MW (Kab. Bandung), Sub Unit PLTA Ubrug 18,36 MW (Kab. Sukabumi), Sub Unit PLTA Karacak 18,9 MW (Kab. Bogor), serta Sub Unit PLTA Parakan Kondang 9,9 MW (Kab. Sumedang). (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya