Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
KEBERADAAN sistem Resi Gudang telah berjalan lebih dari 15 tahun di Indonesia saat ini.
Namun masih banyak hal yang perlu dilakukan guna meningkatkan pemanfaatan sistem ini, baik dari sisi pengguna dan komoditasnya.
Sistem resi gudang juga bisa menjadi bagian untuk mendukung ketahanan pangan nasional, terutama dari sisi rantai pasoknya.
Izza Mafruhah, Pengamat Ekonomi dan Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univesitas Sebelas Maret Surakarta mengatakan bila bicara Resi Gudang dalam konteks ketahanan pangan, tentunya instrument ini dapat membantu dari aspek produksi berupa pembiayaan dan juga aspek penjagaan harga untuk menekan laju inflasi.
Hal ini karena hasil pertanian adalah salah satu produk yang tergantung pada kondisi alam dan musim, dan tanaman pangan membutuhkan masa sekitar 3 sampai 4 bulan sekali panen.
"Pada saat panen raya jumlah produk melimpah sehingga harga turun sebaliknya pada masa tanam dan produksi, hal ini menyebabkan harga fluktuatif. Salah satu alternatif dalam mengatasi ini adalah dengan menyiapkan saluran distribusi yang menjaga ketersediaan barang sekaligus meredam fluktuasi harga agar tidak merugikan baik petani maupun konsumen, dan itu bisa dengan melalui sistem resi gudang,” ujarnya
Perlu upaya bersama dari para pemangku kepentingan, baik pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat dan juga media perlu melakukan kolaborasi untuk mengoptimalkan sistem resi gudang ini dalam mendukung ketahanan pangan.
Beberapa upaya yang perlu dilakukan secara bersama-sama dengan segenap pemangku kepentingan.
Pertama, melakukan sosialisasi tentang SRG, tujuan, aktivitas serta upaya yang dilakukannya termasuk dalam hal bantuan pembiayaan yang bisa diberikan kepada pelaku usaha. Langkah ini perlu dilakukan oleh pemerintah termasuk dengan menggandeng akademisi dan media
Kedua, meningkatkan kemudahan dan keterjangkauan akses pembiayaan kepada pihak petani dan pelaku usaha pertanian agar tidak terjebak pada pembiayaan illegal.
Ketiga, bekerjasama dengan pelaku usaha di bidang pemasaran agar mampu menyalurkan barang kebutuhan pangan dengan kualitas yang baik dan harga yang terjangka.
"Keempat, melakukan pendekatan kepada pihak pemerintah khususnya dalam penjaminan pinjaman (government guarantee) terhadap petani dan UMKM terkait”, ungkap Izza Mafruhah.
Terkait Sistem Resi Gudang untuk ketahanan pangan, Agung Rihayanto, Direktur PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) yang berperan sebagai Pusat Registrasi Resi Gudang mengatakan, “Dalam kaitan dengan ketahanan pangan ini, Sistem Resi Gudang dapat dimanfaatkan dari sisi supplay chain atau rantai pasoknya. Hal ini karena pada intinya bicara ketahanan pangan adalah tentang ketersediaan dan keterjaungkauan masyarakat terhadap kebutuhan pangan. Untuk itu, dengan Sistem Resi Gudang, ketersediaan akan terjaga sehingga masyatakat mendapatkan kemudahan dalam hal mendapatkan kebutuhan pangan”
Pemanfaatan Resi Gudang di Indonesia terus mengalami pertumbuhan. Data dari PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) menunjukkan, tahun 2021 sampai bulan November, jumlah resi gudang yang diregistrasi mencapai 582 RG yang terdiri dari 11 Komoditas, dengan total volume sebesar 12,3 Juta Kg dan nilai barang sebesar Rp484,1 miliar. Adapun dari sisi pembiayaan, sepanjang 2021 sampai bulan November telah mencapai Rp261 miliar.
Sedangkan sepanjang tahun 2020, jumlah RG yang di registrasi mencapai 427 RG yang terdiri dari 7 Komoditas, dalam volume 9,6 juta Kg dengan nilai barang sebesar Rp200,7 miliar. Sedangkan pembiayaannya mencapai Rp93,8 miliar. (RO/E-1)
MAJELIS Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI) akan mengadakan Rakornas I & Silaknas 2025 di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta pada 10-11 Juli 2025.
Program Jaksa Garda Desa mengambil tema Pemberdayaan Lahan dan Badan Usaha Milik Desa dalam rangka Swasembada Pangan yang dirangkaikan dengan penanaman bawang merah.
Dalam sambutannya, Novianto Sulastono mengatakan, keterlibatan Imigrasi dalam gerakan tanam jagung ini merupakan rangkaian peringatan Hari Bhayangkara ke 79.
Inisiatif ini menjadi bukti bahwa lembaga pemasyarakatan tak hanya bisa menjadi ruang pembinaan, tetapi juga motor penggerak ekonomi dan kedaulatan pangan daerah.
Bupati Samosir, Vandiko Gultom mengatakan program tanam padi bersama yang dilaksanakan bertujuan untuk mendukung Asta cita Presiden RI
Untuk kuartal III ditargetkan inovasi 1 hektar lahan jagung untuk satu desa. Maka dengan 128 Desa di Kabupaten Samosir sehingga penanaman jagung mencapai 128 hektar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved