Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PERTAMINA Patra Niaga memproyeksikan ada peningkatan konsumsi energi masyarakat selama masa libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 atau Nataru. Bakal ada peningkatan kebutuhan sekitar plus 6,2% untuk gasoline (bensin), lalu plus 2,7% untuk gasoil (diesel), peningkatan 3% untuk LPG, dan 24% untuk avtur, semuanya dibandingkan dengan rerata Oktober.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading (SH C&T) Alfian Nasution menjelaskan, sebagai antisipasi terhadap proyeksi tersebut, pihaknya melakukan beberapa antisipasi. 114 terminal BBM, 23 terminal LPG, 68 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU), lebih dari 7.400 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau SPBU di berbagai wilayah.
Kemudian, menyiapkan rantai distribusi LPG mulai dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBBE) hingga agen dan pangkalan LPG, baik yang subsidi maupun non subsidi telah disiapkan untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat.
"Menyambut libur Nataru, kami pastikan stok energi nasional dalam kondisi sangat aman. Per 7 Desember, ketahanan stok untuk seluruh produk bahan bakar minyak rata-rata berada di atas 19 hari, LPG di atas 14 hari, dan Avtur 35 hari," jelasnya dalam keterangan resmi, Kamis (9/12).
Proses distribusi, lanjut Alfian, juga akan terus dipantau melalui Pertamina Integrated Command Centre (PICC) dan dashboard digitalisasi SPBU. Untuk menjamin hal tersebut, Pertamina mengaktifkan satuan tugas Natal dan Tahun Baru (Satgas Naru) untuk memastikan seluruh kebutuhan energi masyarakat terpenuhi.
Selain itu, Pertamina Patra Niaga kembali menyiapkan layanan dan fasilitas tambahan. Setidaknya, disiapkan 1.077 SPBU Siaga di jalur reguler, 63 SPBU Siaga di jalur tol, 218 Motoris atau armada Pertamina Delivery Service (PDS), 144 titik kantong BBM SPBU, 34 unit Pertashop atau SPBU modular.
Lalu, lebih dari 48 ribu agen dan pangkalan LPG Siaga, layanan di 68 DPPU akan terus siaga memenuhi kebutuhan avtur bagi seluruh maskapai penerbangan.
Alfian menerangkan, layanan tambahan ini disiapkan sebagai antisipasi terutama di jalur-jalur dan wilayah dengan proyeksi peningkatan konsumsi tertinggi, misalkan wilayah yang merayakan Natal, wilayah yang merayakan tahun baru, tempat wisata, jalur lintas utama, serta wilayah rawan bencana.
Selain secara internal dalam memastikan stok dan penambahan armada, Pertamina Patra Niaga juga berkoordinasi dengan stakeholder, seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian ESDM, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Polri, Jasa Marga dan Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT), Telkom, serta perbankan untuk memastikan transaksi kebutuhan lembaga penyalur dapat tetap dilayani.
"Selain operasional kami juga telah siapkan layanan antigen, layanan pembayaran non tunai melalui MyPertamina, serta memastikan seluruh fasilitas Pertamina sudah menaati protokol kesehatan,” pungkas Alfian. (Ins/E-1)
YLKI mengapresiasi pelayanan yang diberikan Pertamina melalui pelayanan di berbagai Stasiun Pompa Bahan Bakar Umum (SPBU) ketika terjadi banjir termasuk di Jakarta.
Masih terdapat setidaknya lima SPBU lainnya di wilayah Jabodetabek yang saat ini sedang dalam tahap pembersihan dan pemeriksaan.
Satgas Kuda Laut yang dibentuk Polri guna memastikan penyaluran BBM tepat sasaran
Sebanyak 102 kasus dengan 135 tersangka telah diungkap Kuda Laut Polri saat bertugas mengawal distribusi bahan bakar minyak (BBM) dalam dua bulan terakhir.
Pertamina termasuk dalam 11 sektor bisnis yang tetap beroperasi saat PSBB.
Petugas telah melakukan upaya pemadaman di lokasi ledakan, yakni SPBU MT Haryono, Jakarta. Pertamina tengah menyelidiki penyebab ledakan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved