Headline

Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Ekonomi Digital Bakal Tumbuh 800%, Ini Saran Mendag bagi Generasi Muda

Mediaindonesia.com
19/11/2021 20:35
Ekonomi Digital Bakal Tumbuh 800%, Ini Saran Mendag bagi Generasi Muda
: Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi (kanan) dan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate (kiri) bersiap mengikuti rapat kerja.(Antara/Galih Pradipta)


MENTERI Perdagangan Muhammad Lutfi menyatakan dalam sembilan tahun ke depan pada 2030, ekonomi digital Indonesia akan tumbuh 800 %.

Pertumbuhan sebesar ini harus dimanfaatkan anak muda Indonesia dengan menjadi entrepreneur di bidang teknologi. Pelaku usaha muda harus menciptakan disrupsi ekonomi digital dan harus bisa menciptakan nilai tambah di Indonesia.

“Ekonomi digital Indonesia akan tumbuh dari Rp632 triliun pada 2020 menjadi Rp4.531 triliun pada akhir 2030 atau tumbuh 800 % dalam sembilan tahun ke depan,” kata Lutfi saat menghadiri Digital Technopreneur Festival (DTF) 2021 dan Socio Technopreneur Campus (STC) 2021, Jumat (19/11).

Menurut Lutfi, disrupsi di dalam teknologi menjadi hal yang penting untuk pelaku ekonomi baru. 

Pada 2020, ekonomi Indonesia secara produk domestik bruto (GDP) sekitar Rp15.400 triliun atau setara USD 1,1 triliun dan pada akhir 2030, akan tumbuh sekitar 1,5 kali lipat antara Rp24.000 triliun—Rp30.000 triliun.

Pertumbuhan terbesar sebesar 34 % berasal dari perdagangan secara elektronik dengan nilai sekitar Rp1.908 triliun atau US$ 120 miliar. Namun, yang terpenting adalah bidang pendidikan sebesar 3 % dengan nilai Rp160 triliun dan kesehatan sebesar 8 % dengan nilai sekitar Rp476 triliun.

Dua hal tersebut sangat penting karena membantu generasi emas (golden generation), generasi penerus Indonesia.

“Pendidikan sangat penting, hari ini, lulusan SMA hanya 60 % dari angkatan kerja. Di masa yang akan datang harus dikonversi menjadi 99%. Untuk mengejar hal tersebut, harus didukung teknologi pendidikan,” jelas Lutfi.

Terkait kesehatan, lanjutnya, setiap dokter yang lulus harus menanggung 600 pasien baru. “Oleh sebab itu, kita harus mendapatkan teknologi untuk memberikan layanan kesehatan kepada angkatan kerja muda,” kata Lutfi. .

Lutfi menjelaskan, pada 2030, ekonomi digital Indonesia yang saat ini tercatat sebesar US$ 44,0 miliar akan tumbuh delapan kali lipat menjadi US$ 323,6 miliar. Artinya, akan tumbuh enam kali lebih besar dibanding Malaysia, tujuh kali lebih besar dibanding Filipina, sembilan kali lebih besar dibanding Singapura, dan empat kali lebih besar dari Vietnam

“Jika indeks per kapita naik dari US$ 162,8/kapita menjadi sama dengan Malaysia sebesar USD 1.403,1/kapita, maka ekonomi digital Indonesia tumbuh menjadi US$ 417 miliar. Ini merupakan salah satu yang paling besar,” terang Lutfi.

Dikatakan Lutfi, tren ke depan di antaranya 5G, Internet of Things (IoT), blockchain,kecerdasan buatan, dan cloud computing akan mengubah dan mempengaruhi hidup masyarakat Indonesia

“Kelima teknologi tersebut akan menembus batas ruang dan waktu. Teknologi pertanian (agritech), teknologi keuangan (fintech), teknologi Pendidikan (edutech), dan teknologi kesehatan (healthtech) akan berubah selamanya dan ini harus diantisipasi pelaku ekonomi baru di masa yang akan datang,” imbuhnya. (Try/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya