Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Keren, PLTA Saguling bisa Pulihkan Pasokan dalam 15 Menit Pasca Blackout

Insi Nantika Jelita
11/11/2021 18:12
Keren, PLTA Saguling bisa Pulihkan Pasokan  dalam 15 Menit Pasca Blackout
Direktur Utama Indonesia Power M. Ahsin Sidqi di Kantor PLTA Saguling, Jawa Barat, Kamis (11/11).(MI/Insi Nantika Jelita)

PEMBANGKIT  Listrik Tenaga Air (PLTA) Saguling yang berada di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat berperan penting dalam keandalan listrik di Jawa dan Bali. Saat melakukan blackstart (pemulihan) usai blackout atau pemadaman listrik hanya membutuhkan waktu  sekitar 15 menit.

Berkapasitas 700,72 Mega Watt (MW), PLTA Saguling berkontribusi sebesar 2,5% dari sistem Jawa-Bali yang memiliki total kapasitas 27.700 MW.

"Saguling ini keistimewaannya itu line charging ketika blackout, pengisian daya dari Sangguling ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya, cukup 15 menit untuk menormalisasikan ketika terjadi blackout," kata Direktur Utama Indonesia Power M. Ahsin Sidqi di Kantor PLTA Saguling, Kamis (11/11).

Beroperasi sejak 1985 alias sudah 36 tahun, pembangkit yang dikelola dan dioperasikan oleh PT Indonesia Power (IP) sebagai anak usaha PLN ini dinilai unggul dalam hal pengatur frekuensi sistem dengan menerapkan load frequency control (LFC)

PLTA yang memasok kebutuhan Cibinong, Cirata dan Bandung Selatan tersebut akan dialihkan ke jaringan Jawa dan Bali. PLTA Saguling juga dikatakan mampu menjadi penyeimbang pembangkit atau stabiliser.

"Blackout di 2019 itu kan kita sudah tahu (akibat) dari transmisi. Kami komando langsung (pemulihan), kita kontak Saguling lalu kita energize (pemberian tegangan pertama). PLTA ini jadi andalan karena mudah mengoperasikan. Tinggal buka saja kerannya, langsung nyala listriknya," ucap Ahsin.

Pembangkit jenis hidro ini memanfaatkan pasokan air dari Waduk Saguling, serta menggunakan energi baru terbarukan dengan memproduksi briket berbahan baku eceng gondok dan sampah rumah tangga. Briket sampah ini lalu digunakan menjadi bahan energi listrik.

Dengan total kapasitas terpasang mencapai 844,36 MW, PLTA Saguling ditopang oleh tujuh sub-unit, serta 1 unit jasa operasi dan pemeliharaan pembangkit untuk menjaga keandalan pasok listrik.

Sub unit tersebut antara lain, Sub Unit PLTA Bengkok dan Dago 3,85 MW (Kab. Bandung), Sub Unit PLTA Plengan 6,87 MW (Kab. Bandung), Sub Unit PLTA Lamajan 19,56 MW (Kab. Bandung), Sub Unit PLTA Cikalong 19,20 MW (Kab. Bandung), Sub Unit PLTA Ubrug 18,36 MW (Kab. Sukabumi, lalu satu unit jasa operasi dan pemeliharaan pembangkit yaitu PLTA Rajamandala 47MW (Kab. Cianjur) dan lainnya. (Ins/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik