Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Luhut Jajaki Pfizer hingga Merck untuk Investasi Obat Covid-19 di RI

Insi Nantika Jelita
09/11/2021 09:46
Luhut Jajaki Pfizer hingga Merck untuk Investasi Obat Covid-19 di RI
Ilustrasi: Vaksin Pfizer(JUSTIN TALLIS / AFP)

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan tengah menjajaki serius dengan perusahan-perusahan farmasi raksasa dunia, seperti Merck, Pfizer, dan Johnson & Johnson untuk mau berinvestasi di Indonesia mengenai obat covid-19.

Dia mengaku sudah bertemu langsung dengan perusahaan farmasi tersebut di New York, Amerika Serikat untuk menyampaikan hal tersebut dan dikatakan mendapatkan respons positif dari pihak perusahaan yang dimaksud.

“Saya bertemu dengan mereka dan kami mengundang mereka untuk berinvestasi di Indonesia pada bidang farmasi terutama obat dan vaksin yang dibutuhkan dalam jumlah yang besar. Kita sudah dalam proses penjajakan sehingga kita mau industri itu ada dalam di dalam negeri” imbuhnya dalam keterangan resmi, Selasa (9/11).

Menko Marves menegaskan, Indonesia harus membangun industri di dalam negeri untuk sektor kesehatan. Sebab, tidak bisa hanya mengandalkan suplai dari luar negeri, sehingga jika ke depannya bila ada kenaikan kasus covid-19 di Tanah Air, diharapkan bisa meminimalisir masalah dari sisi kefarmasian.

“Kita tidak keteteran seperti yang kemarin (saat lonjakan kasus covid-19). Produksi dalam negeri akan menjadi prioritas dan ini saya lihat berlaku di banyak negeri di dunia, mereka memprioritaskan produksi dalam negerinya,” tuturnya.

Pasalnya, Luhut mengatakan, ketika Pandemi menghantam dunia banyak negara yang melakukan restriksi ekspor obat, vaksin dan alat kesehatan. Kondisi ini menyulitkan Indonesia ketika itu dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri, terutama saat India dilanda covid-19 varian Delta dan Tiongkok melaksanakan vaksinasi secara massif.

Dukungan produksi farmasi dalam negeri ini, lanjutnya, bertujuan untuk mengurangi ketergantungan Bangsa Indonesia terhadap impor. “Kalau terjadi masalah seperti kemarin kita tidak kesulitan lagi,” harapnya.

Luhut menambahkan pemerintah juga akan mendorong skema insentif yang lebih baik untuk mendorong investasi di sektor farmasi, tidak hanya kepada perusahaan-perusahaan negara atau BUMN, namun juga pihak swasta

"Kami juga berencana memberikan insentif seperti tax holiday (pembebaan pajak) yang lebih menarik, kami juga menyiapkan kawasan industri untuk sektor industri farmasi, sehingga bisa terbentuk ekosistem produksi yang lebih baik,” ucapnya. (OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik