MENJELANG akhir tahun, pengeluaran dalam sebuah keluarga biasanya meningkat. Pengeluaran itu biasanya untuk rencana liburan, berwisata, ataupun berbelanja di berbagai e-commerce, serta pengeluaran lainnya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat konsumsi pada kuartal I/2020 naik 2,83% secara tahunan. Kemudian, konsumsi pada kuartal II/2020 terkontraksi 5,52% dan berlanjut di kuartal III minus 4,05%, serta kuartal IV minus 3,61%. Secara akumulatif, pada sepanjang 2020, konsumsi rumah tangga mengalami minus sebesar 2,63%. Hal ini menandakan bahwa adanya pengencangan ikat pinggang dalam expenses kebutuhan pokok rumah tangga. Jika belanja kebutuhan pokok mengalami pengencangan, biaya hiburan tentu menjadi pos pengeluaran pertama yang dihentikan. Untuk itu penting mengelola dana dengan tertib menabung.
Baca juga: Covid-19 Melanda, Banyak Masyarakat Menabung Emas
Menurut Head of Consumer, Maybank Indonesia, Sukiwan, untuk mengakomodasi semua kebutuhan masyarakat tersebut, pihaknya mengeluarkan proram Maybank Tabungan U & U iB berdasarkan aspirasi dan pain point terkait pengelolaan keuangan. Misalnya mengatur dan memilah antara pengeluaran rumah tangga, rekreasi dan tabungan.
“Kemampuan untuk mengoptimalkan dana rumah tangga merupakan seni dan tantangan tersendiri, tidak terkecuali bagi mereka yang tinggal di perkotaan di mana biaya kebutuhan pokok relatif lebih tinggi. Di sinilah Maybank Tabungan U & U iB menjadi mitra pengatur keuangan.”
Ia pun memberikan tip dalam mengelola dana secara efisien dan cerdas. Pertama, bedakan rekening untuk transaksi dengan rekening tabungan. Kedua, jangan panic buying atau dengan kata lain berbelanjalah berdasarkan skala prioritas. Ketiga mencermati biaya administrasi yang dibebankan oleh bank. Keempat, jeli dalam memanfaatkan promo dari bank. Dan kelima, manfaatkan tiap kesempatan untuk mencoba peruntungan. (RO/A-1)