Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Jawa Timur Ekspor Produk ke Korea Selatan dan Mesir

Despian Nurhidayat
04/11/2021 14:33
Jawa Timur Ekspor Produk ke Korea Selatan dan Mesir
Petani memperlihatkan biji kopi jenis Arabika yang masih basah di lereng gunung Kelud, Desa Sugihwaras, Kediri, Jawa Timur, Selasa (6/7).(Antara/Prasetia Fauzani.)

PROVINSI Jawa Timur baru saja melakukan pelepasan ekspor berupa produk olahan singkong ke Korea Selatan sebesar 3,3 ton dengan nilai ekspor US$5.000 atau setara Rp78 juta serta ekspor kopi ke Mesir oleh PT Asal Jaya dengan nilai ekspor US$95.436 atau setara Rp1,3 miliar.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa pelepasan ekspor ini menunjukkan bahwa sektor pertanian di masa pandemi covid-19 selalu perkasa. Hal ini terlihat dari capaian ekspor komoditas pertanian yang naik 15,4% di tahun 2020 dan pada Agustus sampai September 2021 juga naik 49%.

"Jadi Merdeka Ekspor sudah menghasilkan Rp7,2 triliun. Jadi, kalau kita paksain ekspor ini ternyata berjalan dengan baik. Paksain itu dalam arti punya planning lebih baik, attitude yang lebih kuat, knowledge yang mengiringinya, serta skill yang mendampingi atau banyak action-nya jangan banyak cerita saja," ungkapnya dalam acara Pengembangan Hilirisasi dan Ekspor Pangan Lokal secara virtual, Kamis (4/11).

Menurut Syahrul, sektor pertanian Indonesia saat ini dalam kondisi yang kuat, menjanjikan, dan dibutuhkan oleh negara lain dalam hal ekspor. Saat ini, kemauan dari daerah di seluruh Indonesia dikatakan menjadi hal yang penting untuk dilakukan.

Pasalnya, menurut dia, tidak ada daerah di Indonesia yang tidak bisa melakukan ekspor. Dengan kekayaan sumber daya yang dimiliki oleh Indonesia, Syahrul yakin komoditas apa pun dapat diekspor ke seluruh dunia. "Kemarin itu saya bilang tidak ada kabupaten dan kota yang tidak bisa ekspor. Kalau tidak ada (komoditas berpotensi) tangkap semua yang ada di situ kirim ke luar negeri atau tangkap cacing untuk dikirim ke luar negeri," tegas Syahrul.

"Ternyata betul ada sarang semut yang dikirim dari Papua. Sarang semut hitam dan merah ini harganya mahal untuk ekspor. Cacing juga dikirim namanya belatung margot. Kalau begitu ada semua (komoditas yang bisa diekspor)," lanjutnya.

Syahrul menekankan bahwa saat ini sudah saatnya Indonesia bergerak dan memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada untuk dimanfaatkan dan dikirim ke luar negeri. "Kita ini negara yang hebat. Kita punya segalanya. Masak negara lain lebih hebat dari kita? Apa sih hebatnya mereka? Barang kali mereka punya semangat yang lebih besar dan daya terobos yang lebih berani dari kita. Makanya ayo kita terobos dan jangan mau kalah," tutur Syahrul.

Baca juga: Raksasa Gula UEA Tertarik Berinvestasi US$2 Miliar di Manado

Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Heru Cahyono berharap dengan acara ini, daerahnya dapat mengembangkan komoditas unggulan yang dapat dikirim ke luar negeri. "Semoga acara ini dapat membuat Jawa Timur dapat mengembangkan hilirisasi dan ekspornya dengan produk-produk dalam kualitas yang dibutuhkan oleh pasar. Begitu juga komoditasnya disesuaikan dengan kebutuhan pasar," pungkas Heru. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik