Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PENGGUNAAN pembayaran digital semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Hal ini ditandai oleh peningkatan akseptasi penyediaan QR Code Indonesian Standard (QRIS) sebagai alat transaksi merchant.
Sejak 1 November 2021, jumlah merchant QRIS telah menembus angka 12 juta. Jumlah ini meningkat signifikan dibandingkan akhir 2020 sebesar 5,8 juta merchant. Ini pun melebihi target perluasan QRIS yang dicanangkan BI bersama industri pada Februari 2021.
QRIS telah digunakan mulai dari pedagang mikro, kecil, menengah, dan besar, pada berbagai sektor usaha, serta digunakan untuk donasi sosial keagamaan di seluruh provinsi dan kabupaten/kotamadya. Sejak diimplementasikan di 1 Januari 2020, BI terus memperkuat kebijakan QRIS untuk mendorong akselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan yang inklusif dan efisien serta mendukung program pemerintah melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dan Bangga Berwisata Indonesia (GBWI).
Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan bahwa penerapan pembayaran nirsentuh QRIS untuk transaksi pembayaran di berbagai sektor terbukti memberikan banyak manfaat, mendorong efisiensi perekonomian, mempercepat keuangan inklusif, mengurangi risiko penularan covid-19, bahkan memajukan UMKM. "Ke depan, penggunaan yang lebih intens serta dukungan seluruh pihak termasuk masyarakat akan semakin mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional," kata Perry, Selasa (2/11).
Pencapaian itu tak lepas dari dukungan dan sinergi berbagai pihak, khususnya pemerintah pusat dan daerah, Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), Penyedia Jasa Pembayaran (PJP), dan seluruh elemen masyarakat. Kolaborasi segitiga (triangle collaboration) antara BI, pemerintah, dan industri, baik di tingkat pusat maupun daerah, akan semakin diperkuat.
Baca juga: Kemen PUPR Targetkan Tambahan 11 Ruas Jalan Tol Baru Tuntas Hingga Akhir 2021
Ketua Umum ASPI, Santoso Liem, menyambut dengan baik pencapaian tersebut sebagai upaya kontribusi industri sistem pembayaran untuk membantu aktivitas masyarakat di tengah pandemi. "Dengan jaringan yang luas di berbagai daerah termasuk penggunaan pendaftaran daring, industri siap membantu masyarakat memasuki era ekonomi dan keuangan digital," kata Susanto. (OL-14)
Pada hari pertama Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEDKI), tantangan keamanan siber menjadi sorotan utama.
Perkembangan teknologi di era digital ini semakin pesat dan telah menyentuh berbagai aspek kehidupan manusia. Salah satunya yakni transformasi di bidang perekonomian dan keuangan.
Selain harus nyaman untuk bayi, stroller juga harus praktis bagi orangtua.
Kemajuan sistem pembayaran di Indonesia berkembang cukup pesat. Salah satu contohnya adalah penerapan pembayaran nontunai menggunakan gawai melalui QRIS
Ada berbagai promo menarik yang disiapkan Bank BRI selama TikTok Food Fest 2024.
Transaksi QRIS ini telah diimplementasikan oleh lebih dari 452 ribu pelaku usaha, lembaga sosial, hingga pemerintah daerah untuk menyediakan beragam kanal pembayaran bagi masyarakat.
CALON gubernur (cagub) Jakarta, Ridwan Kamil (RK) akan memasang QR code di seragam pelajar agar memudahkan menjalankan program makan bergizi gratis.
Fitur-fitur pada aplikasi tije ini sesuai dengan anjuran pemerintah di masa pandemi ini. Masyarakat menjadi tidak perlu melakukan transaksi dengan kontak langsung.
Semua ruang publik bisa mengajukan permohonan QR code ke Pusdatin Kementerian Kesehatan. Cara dan syarat untuk pengajuan sangat mudah.
Kemenag meminta jemaah haji memakai gelang identitasnya dan baru dilepas saat tiba di Tanah Air.
Segera mengajukan permintaan QR Code yang nantinya bisa dipindai menggunakan aplikasi Peduli Lindungi.
DreamWell dan Netzme memiliki misi yang serupa yaitu berupaya membangkitkan kembali pariwisata di Bali dengan mengajak berbagai usaha untuk memasuki era digit.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved