Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Masuk Pandora Papers soal Skandal Pajak, Luhut Buka Suara

 Insi Nantika Jelita
04/10/2021 13:41
Masuk Pandora Papers soal Skandal Pajak, Luhut Buka Suara
Luhut Binsar Panjaitan.(ANTARA)

MENTERI Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan buka suara soal penyelidikan skandal pajak terbesar dunia yang diberi nama Pandora Papers. 

Nama dia masuk bersama 35 pemimpin dan mantan pemimpin negara dalam rangkaian data yang dianalisa Konsorsium Jurnalis Investigasi (ICIJ). Para pejabat diduga menggunakan tax haven untuk menyembunyikan aset mereka yang bernilai ratusan juta dolar.

Baca juga: Investasi pada ORI020 Lebih Untung Dibanding Deposito

Luhut terlibat dalam perusahaan bernama Petrocapital SA, yang terdaftar di Republik Panama, yang masuk dalam daftar Pandora Papers. Perusahaan itu diketahui memproduksi dan ekspor-impor minyak bumi.

"Bapak Luhut menjadi Direktur Utama/Ketua Perusahaan pada Petrocapital S.A pada 2007. Beliau pun sudah mengundurkan diri pada 2010," kata Juru Bicara Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Jodi Mahardi kepada Media Indonesia saat dikonfirmasi, Senin (4/10).

Jodi menjelaskan Petrocapital S.A. didirikan pada 2006 oleh Edgardo E.Dia dan Fernando A.Gil. Petrocapital, yang memiliki modal disetor senilai US$5 juta, salah satu bidang usahanya adalah minyak dan gas bumi.

Jubir Luhut ini mengatakan, perusahaan tersebut rencananya akan digunakan untuk pengembangan bisnis di luar negeri, terutama di wilayah Amerika Tengah dan Amerika Selatan.

"Namun, dalam perjalanannya, terdapat berbagai macam kendala terkait dengan lokasi geografis, budaya, dan kepastian investasi, sehingga Bapak Luhut B. Pandjaitan memutuskan untuk mengundurkan diri dari Petrocapital dan fokus pada bisnis beliau yang ada di Indonesia," jelasnya. 

Sampai dengan mengundurkan diri pada 2010, Jodi menyebut, Petrocapital dianggap belum berhasil untuk mendapatkan proyek investasi yang layak. Selain itu juga tidak ada kerjasama dengan perusahaan minyak dan gas negara. 

"Tidak pernah ada perubahan nama dari Petrocapital menjadi Pertamina Petrocapital SA," ucapnya. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya