Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

BKPM Buka Desk Tiongkok

Andhika prasetyo
02/5/2016 15:28
BKPM Buka Desk Tiongkok
(ANTARA/Widodo S Jusuf)

BADAN Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) secara resmi meluncurkan Desk Tiongkok, Senin (2/5). Hal itu dilakukan karena Tiongkok merupakan salah satu negara yang memiliki investasi terbesar di Indonesia. Dalam kurun 2010 hingga 2016, Negeri Tirai Bambu itu tercatat memiliki komitmen investasi US$33 miliar di Tanah Air.

"Kami berharap Desk Tiongkok ini dapat membantu para investor berkomunikasi dengan baik karena selama ini bahasa merupakan kendala utama yang ada," ujar Kepala BKPM Franky Sibarani.

Franky mengisahkan seringkali jika bertemu investor asal Tiongkok, ia tidak menerima keluhan apa-apa, tetapi saat bertemu dengan pihak kedubes banyak sekali keluhan yang disampaikan mewakili para investor.

"Kami sudah bertemu. Kami sudah putuskan agar para investor yang masuk hanya dari dua pintu ini saja, BKPM dan kedutaan besar. Nah kalau yang masuk dari kedutaan besar pasti tidak ada masalah dalam bahasa, kalau di BKPM bahasa memang menjadi kendala," ungkapnya.

Secara khusus, Franky mengatakan pihaknya juga tengah membuat frequent questions and answers terkait investasi dalam Bahasa Mandarin.

"Kami bekerja sama dengan KBRI di Tiongkok serta KJRI di Hongkong. Frequent Q&A ini nantinya akan dikirim ke sana dan juga ke para peminat investasi."

Selain itu, Desk Tiongkok juga membantu memfasilitasi investor Tiongkok dalam memperoleh penjelasan kebijakan investasi, bimbingan dan konsultasi untuk memperoleh perizinan penanaman modal di BKPM.

"Kami sudah mengetahui besarnya nilai investasi yang ditanamkan Tiongkok di Indonesia, hal itu tentu harus diimbangi juga dengan pelayanan yang baik," tutur Franky.

Dengan dibentuknya Desk Tiongkok, BKPM menargetkan total komitmen investasi pada 2016 dari negara tersebut mencapai US$30 miliar.

"Untuk realisasi investasi, kalau sepuluh persen dari itu saja sepertinya sudah cukup besar, US$3 miliar."

Investasi yang diutamakan, lanjut Franky, adalah untuk sektor infrastruktur, pertanian, maritim, pariwisata dan industri.

"Untuk industri kita buka lebih lebar, ada industri yang berorientasi ekspor dan ada industri padat karya."

Langkah BKPM dalam membuka Desk Tiongkok sangay disambut baik Minister Counsellor Kedubes Tiongkok untuk Indonesia Wang Lipin.

"Dengan adanya Desk Tiongkok jelas akan memudahkan para investor kami yang ingin menanamkan modal di Indonesia. Kami yakin akan lebih banyak investor dan implementasi investasi akan lebih tinggi," ujar Wang.(X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Victor Nababan
Berita Lainnya