Headline

Bansos harus menjadi pilihan terakhir.

Vaksinasi dan Stimulus Tentukan Kecepatan Pemulihan Ekonomi

Fetry Wuryasti
02/9/2021 13:21
Vaksinasi dan Stimulus Tentukan Kecepatan Pemulihan Ekonomi
Pemulihan ekonomi(Ilustrasi)

PEMULIHAN ekonomi di berbagai negara dunia berbeda-beda di tengah hantaman covid-19. Namun, menurut Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, hampir semua bergantung bagaimana negara menangani pandemi lewat vaksinasi, stimulus fiskal dan moneter, serta kondisi global.

“Negara yang bisa cepat melakukan vaksinasi dengan stimulus yang besar akan tumbuh sangat cepat,” kata Perry dalam Konferensi Internasional Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan ke-15 secara daring di Jakarta, Kamis (2/9).

Dia mencontohkan seperti Tiongkok dan Amerika Serikat (AS). Dua negara ini berhasil pulih dengan cepat dari pandemi lantaran besarnya stimulus yang digelontorkan. Ekonomi AS diperkirakan tumbuh 8,4 persen pada tahun 2021 dan 5,5 persen di 2022. Sedangkan Negeri Paman Sam 6,8 persen di tahun ini dan 3,4 persen pada tahun depan

Sementara untuk negara berkembang, karena kita masih menggencarkan vaksinasi dan stimulusnya belum sebesar negara maju, jadi kita harus pulih tapi harus lebih kuat dan lebih berdaya tahan, serta melakukan berbagai reformasi.

Dia menjabarkan ada empat tantangan yang dihadapi sektor keuangan dan ekonomi di Indonesia dalam menghadapi perubahan akibat pandemi Covid-19, mulai dari ketahanan moneter, digital, inklusi hingga ekonomi yang keberlanjutan.

Pada ketahanan atau resilience, Indonesia membutuhkan ketahanan untuk menghadapi pandemi dalam bentuk kebijakan fiskal dan moneter. Ekonomi berdaya tahan sangat penting dilakukan oleh sebuah negara dalam menghadapi pandemi Covid-19 sekaligus hidup berdampingan

Baca juga : Harga Emas Turun Tipis Menunggu Data Stimulus Pandemi AS Keluar

"Menghadapi pandemi sangat tergantung pada bagaimana negara bertahan dengan program vaksinasi, stimulus fiskal dan moneter. Selain perlu pulih, tetapi untuk mencapai itu Indonesia perlu menjadi lebih kuat melalui kebijakan,” kata Perry.

Selanjutnya pandemi mempercepat digitalisasi akibat pembatasan mobilitas manusia. Sehingga digitalisasi menjadi game changer bagi sistem keuangan dan dituntut untuk tumbuh pesat.

“Digitalisasi sebagai sistem pembayaran menjadi game changer,” kata Perry.

Selanjutnya terkait inklusi, perry mengatakan bahwa itu diperlukan untuk membantu pemulihan ekonomi dampak pandemi. Tantangan keempat soal keuangan dan ekonomi yang berkelanjutan.

Meski pandemi Covid-19 memberikan dampak yang besar terhadap perekonomian Indonesia dan dunia, namun sisi positifnya, lingkungan menjadi lebih bersih, polusi udara berkurang.

"Dengan demikian pandemi menyiratkan agar kita membangun ekonomi yang berkelanjutan, dan menghijaukan pembangunan ekonomi berkelanjutan,” kata Perry. (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya