Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
Emiten PT Indoritel Makmur Internasional Tbk. (DNET) pada akhir tahun 2020 berhasil membukukan pendapatan bersih Rp488,89 miliar. Tumbuh 89,64% dibandingkan periode yang sama 2019 sejumlah Rp257,80 miliar.
Pendapatan bersih Perseroan ditopang oleh kinerja entitas anak, PT Mega Akses Persada (MAP) yang merupakan perusahaan penyedia jaringan serat optik baik untuk kebutuhan pelanggan korporat maupun pelanggan rumah.
“Pendapatan bersih konsolidasi Perseroan terus bertumbuh secara eksponensial. Pada 2018 tercatat tumbuh 130,25% dibandingkan tahun 2017 menjadi Rp130 miliar, kemudian tahun 2019 tumbuh 98% menjadi Rp258 miliar dan tahun 2020 kembali tumbuh signifikan 90% menjadi Rp489 miliar. Jika dihitung secara Compound Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 93,9%,” jelas Presiden Direktur DNET Haliman Kustedjo dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (31/8)
DNET merupakan holding atas entitas asosiasi PT Indomarco Prismatama (“Indomaret”), PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (BEI: “ROTI”), PT Fastfood Indonesia Tbk (BEI: “FAST”) dan induk dari entitas anak, yaitu PT Mega Akses Persada (“MAP”/ FiberStar).
Sepanjang 2020 FiberStar berhasil mencapai sambungan pelanggan (home passed) sebesar 656.975 unit. Pencapaian ini setara 104,28% dari target yang telah ditentukan sebelumnya yakni 630.000 unit. Angka tersebut tumbuh 45,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Saat ini FiberStar telah hadir di 17 provinsi dan 135 kota/ kabupaten dengan Panjang gelaran kabel mencapai 28.714 km, naik 62,6% dari 2019, termasuk kabel laut yang menghubungkan 13 kota/ kabupaten di Pulau Sumatera dan Jawa secara langsung ke Singapura.
Adapun DNET per Desember 2020 memiliki 40% saham PT Indomarco Prismatama Indomaret (Indomaret). Indomaret merupakan salah satu operator minimarket terbesar di Indonesia. Pada akhir tahun 2020, Indomaret telah mengoperasikan 33 Distribution Center (DC) dan sekitar 18.290 gerai dan toko terwaralaba sebanyak 4.744 gerai.
Perseroan juga lebih aktif mengembangkan online store melalui aplikasi Klik Indomaret yang dilengkapi dengan fitur layan antar. Selain itu, bagi pelanggan yang ingin memesan makanan bisa melalui fitur klik-food. Bahkan Indomaret di beberapa gerai telah mengembangkan konsep drive-thru sehingga pelanggan bisa berbelanja dengan aman, cepat dan nyaman.
Hingga akhir 2020, Indomaret berhasil mengumpulkan pendapatan sebesar Rp86,12 triliun, dengan laba bersih Rp1.10 triliun dan memiliki total asset senilai Rp36,82 triliun.
DNET per Desember 2020 juga memiliki 35,84% saham PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST). FAST merupakan pemegang hak untuk memiliki dan mengoperasikan restoran waralaba KFC di Indonesia. Pada akhir tahun 2020 FAST berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp4,84 triliun dan memiliki total aset Rp3,72 triliun.
DNET juga memiliki 25,77% saham PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI). Kapasitas produksi harian saat ini mencapai 5 juta roti per hari dan memiliki pangsa pasar sebesar 90% untuk segmen roti produksi massal.
Pada akhir 2020, ROTI membukukan pendapatan sebesar Rp3,21 triliun, laba bersih sebesar Rp215 miliar dan total asset Rp4.45 triliun.
Kinerja Triwulan I-2021
Tren pertumbuhan positif berlanjut di triwulan I-2021, DNET berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 59,31% secara year on year (yoy) menjadi sekitar Rp135,32 miliar.
Pencapaian tersebut ditopang oleh kinerja pendapatan entitas anak, FiberStar. Pertumbuhan tersebut bersumber dari peningkatan pendapatan dari pelanggan layanan residensial dan korporasi dari FiberStar.
Untuk bagian laba bersih entitas asosiasi tercatat Rp27 miliar, dengan demikian laba usaha tercatat Rp74 miliar dan laba bersih tercatat tumbuh 29,6% (yoy) menjadi Rp64 miliar.
FiberStar pada 2021 ditargetkan memiliki gelaran panjang kabel menjadi 31.908 km untuk mencapai target 806.975 home passed, atau setara pertumbuhan 11,12% yoy. (RO/E-1)
Permintaan terhadap solusi digital semakin meningkat, terutama pada layanan seperti cloud computing, keamanan siber dan AI.
SMIL menargetkan kenaikan omzet antara 20%-25% dibandingkan dengan 2024 yang melampaui target perseroan sebesar Rp360 miliar.
Implementasi Good Corporate Governmen turut berkontribusi dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif di Indonesia.
PT OCBC Sekuritas Indonesia, anak perusahaan dari OCBC Bank meraih penerima penghargaan The Most Trusted Broker Winner 2024.
Langkah tersebut menindaklanjuti kasus pemecatan lima karyawan Bursa Efek Indonesia (BEI) yang diduga menerima gratifikasi untuk memuluskan emiten agar bisa melantai di bursa.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menggelar Public Expose Live pada 26-30 Agustus 2024. Sebanyak 44 perusahaan tercatat berpartisipasi dalam acara tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved