Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Minim Sentimen, IHSG Diperkirakan Flat

Fetry Wuryasti
12/8/2021 11:04
Minim Sentimen, IHSG Diperkirakan Flat
IHSG(ANTARA)

INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (12/8) dibuka pada level 6.092,24 dari penutupan Senin lalu di level 6.088,41. Pergerakan masih didorong aksi profit taking terutama untuk emiten big caps termasuk BUKA yang baru IPO yang mencatatkan nilai transaksi tertinggi.

"Berdasarkan analisa teknikal, saat ini IHSG memiliki peluang bergerak flat dan ditradingkan pada level 6.042 – 6.166. Kami memperkirakan IHSG akan cenderung stagnan akibat minimnya sentimen," kata Head of Equity Research Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma, Kamis (12/8).

Baca juga: Di Webinar Unhas, Kementan Sampaikan Tantangan dan Potensi Petani Milenial

Selain itu, kebijakan ganjil genap yang mulai diberlakukan di Jakarta pada 12-16 Agustus 2021, sebagai pengganti penyekatan di sejumlah ruas jalan dapat dipandang pasar sebagai sentimen negatif, karena diperkirakan masyarakat akan lebih banyak bepergian, yang dapat mendorong kenaikan kasus positif.

Data penjualan ritel Indonesia tumbuh +2,5% yoy pada Juni (Mei 2021: +14,7% yoy). Namun, Bank Indonesia memperkirakan penjualan ritel akan terkontraksi -6,2% yoy pada Juli 2021, akibat dampak pemberlakuan PPKM darurat pada awal Juli lalu. Meski demikian, dengan uji coba pembukaan kembali mal dan pusat perbelanjaan di empat kota besar di Indonesia pada 10-16 Agustus 2021 ini diperkirakan dapat sedikit menahan kontraksi tersebut.

Turunnya kapasitas produksi pabrik pada bulan Juli menjadi perhatian pelaku pasar. Hal ini seiring dengan pemberlakuan PPKM Level 4 yang ikut mendorong turunnya permintaan pada beberapa industri.

Hal ini merujuk pada Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 24/2021, yang menyebutkan sejumlah kegiatan di lingkungan pabrik salah satunya untuk izin operasional pabrik di wilayah PPKM Level 4 yang hanya diperbolehkan satu shift saja.

"Selain itu, terganggunya aktivitas hilir bisnis yang berasal dari penyekatan jalan menjadi penyebab turunnya output dari industri," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus.

Sejumlah relaksasi seperti penghapusan pengenaan minimum surcharge pemakaian gas oleh PGN untuk periode Agustus dan September 2021, pemberian diskon tarif listrik untuk LWBP jam 22.00—06.00 WIB, perpanjangan safeguard yang berakhir Oktober nanti, dan penetapan tata niaga impor dinilai belum dapat membantu.

Saat ini menteri perindustrian juga meminta penyerapan anggaran belanja pusat dan daerah agar dapat dilakukan lebih cepat untuk kembali menggerakkan roda perekonomian. Upaya untuk menaikkan daya saing industri dalam negeri saat ini diharapkan dapat menopang perlambatan di kuartal III-2021.

Upaya mendongkrak daya saing industri nasional dilakukan melalui penerapan peta jalan Making Indonesia. Program ini untuk memprioritaskan pengembangan terhadap tujuh sektor industri dalam mengimplementasikan teknologi digital pada proses produksinya agar lebih efisien dan kompetitif.

Ketujuh sektor prioritas itu adalah industri makanan dan minuman, kimia, tekstil dan pakaian, otomotif, elektronik, farmasi, serta alat kesehatan. Sektor tersebut mampu memberikan lebih dari 60% pada PDB nasional, sehingga diharapkan target besarnya Indonesia menjadi negara 10 besar ekonomi terkuat di dunia pada 2030. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya