Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
PERGERAKAN Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) pada awal pekan ini, Senin (21/6), terkoreksi menembus ke bawah level psikologis 6.000.
Pada pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka melemah 0,78% atau 47,16 poin ke level 5.959,97. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,53% atau 13,21 poin ke level 849,95.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Bursa Efek Indonesia (BEI) Laksono W. Widodo mengatakan bahwa pelemahan ini terjadi akibat rencana The Fed untuk menaikkan suku bunga dan juga kekhawatiran pasar terkait covid-19 yang kembali tinggi.
"Pelemahan IHSG hari ini karena taper tantrum dimulai lagi karena rencana The Fed mau naikin suku bunga. Alasan kedua adalah kekhawatiran terkait covid-19," kata Laksono.
Sementara itu, Riset Valbury Sekuritas menuturkan, pelemahan ini terjadi akibat berbagai dominasi katalis negatif pada perdagangan hari ini, baik itu dari eksternal dan internal bagi pasar BEI.
"Dari segi internal, Indonesia mengantongi utang sekitar US$1,7 miliar dari Bank Dunia dalam sepekan terakhir. Lalu Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing jual bersih sebesar Rp3,31 triliun berdasarkan data transaksi 14 Juni-17 Juni 2021 dan Rupiah diperkirakan melemah terhadap dolar AS," tulis Riset Valbury Sekuritas dari laman resmi.
Dari segi eksternal, sentimen yang memengaruhi perdagangan hari ini ialah pernyataan The Fed yang akan menjadi perhatian para investor, bagaimana cara Bank Sentral AS ini akan mengatasi inflasi. Pertemuan The Fed akan banyak memengaruhi pasar. Fed memproyeksikan kenaikan suku bunga terjadi lebih cepat dari yang diantisipasi.
Pernyataan pejabat The Fed James Bullard bahwa bank sentral AS mungkin menaikkan suku bunga lebih cepat dari perkiraan sebelumnya, dan hal ini sempat menekan saham AS pada Jumat (18/6) lalu.
Selain itu, WHO juga menegaskan bahwa penularan varian delta covid-19 saat ini meningkat secara signifikan dan memengaruhi pergerakan bursa saham di dunia. (E-3)
OJK mencatat, per 31 Juli 2025, IHSG menguat ke level 7.484, membukukan kenaikan 5,71% ytd.
IHSG turun 0,33% akibat saham konglomerasi ambruk. Ketahui penyebab pelemahan IHSG dan saham potensial seperti LSIP, PGEO, EXCL.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Selasa 29 Juli 2025, dibuka menguat 11,02 poin atau 0,14% ke posisi 7.625,79.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Senin, 28 Juli 2025, dibuka menguat 87,25 poin atau 1,16% ke posisi 7.630,75.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Rabu 23 Juli 2025, dibuka menguat 47,67 poin atau 0,65% ke posisi 7.392,41.
Para pelaku pasar makin optimistis memandang pasar saham sehingga membuka peluang bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan penguatannya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved