Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
PROYEK minyak dan gas (migas) Lapangan Merakes di wilayah kerja East Sepinggan, Kalimantan Timur, yang baru diresmikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif pada Selasa (8/6), ditaksir bisa mendatangkan investasi US$1,6 miliar atau Rp22,8 triliun.
Proyek Lapangan Merakes yang dikembangkan dengan nilai investasi sebesar US$ 1,3 miliar atau Rp18,5 triliun itu akan dirancang menggunakan total kandungan dalam negeri (TKDN) sebesar 31,72% dalam menggerakkan pereekonomian nasional.
"Proyek ini akan menghasilkan pendapatan pemerintah sebesar US$1,6 miliar serta akan membantu pemenuhan pasokan kebutuhan gas pipa di Kalimantan timur serta kebutuhan LNG," jelas Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto saat peresmian proyek Lapangan Merakes secara virtual, Selasa (8/6).
Proyek yang dioperasikan Eni East Sepinggan Ltd sudah mulai onstream pada April 2021 dan akan memproduksi gas sebesar 368 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) pada puncak produksinya.
Baca juga : Lelang 7 Surat Utang, Pemerintah Raup Rp34 Triliun
Kementerian ESDM sendiri mencatat, produksi migas di Tanah Air baru mencapai 700 ribu barel per hari (millions of barrels of oil per day/MBOPD). Sementara, permintaan produk tersebut saat ini menembus 1,4 juta barel. Dwi juga mengatakan, kebutuhan minyak mentah di 2030 pun bakal melonjak hingga 1,8 juta barel per hari.
"Kalau (Kilang) Balikpapan selesai, kita bisa nambah 1 juta sampai 1,2 juta barel per hari. Pasalnya, permintaan di 2030 lebih dari 1,8 juta barel per hari. Dengan begitu, target 1 juta dibutuhkan negara. Ini harus dikerjakan bersama-sama," ucap Kepala SKK Migas itu.
Sementara, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan, pemerintah masih optimis dapat memproduksi minyak mentah dengan 1 juta barel minyak per hari (Millions of Barrels of Oil Per Day/MBOPD) pada 2030. Namun, bayangan akan impor produk tersebut dikatakan masih ada.
"Masih ada kemungkinan kita bisa memproduksi 1 juta barel per hari Sekarang produksi minyak kita masih 700 barel per hari, kecenderungan ini kalau kita tidak melakukan apa-apa akan turun terus dan ini menyebabkan impor," tandas Arifin. (OL-7)
Kementerian ESDM meninjau dan mengevaluasi kondisi lapangan terkait tata kelola minyak mentah, serta memastikan kualitas dan kuantitas Bahan Bakar Minyak terjaga hingga ke tangan konsumen
Pertamina EP menggandeng BUMD dan KUD untuk mengoperasikan sumur tua dan sumur idle atau sumur yang menganggur.
Wakil Menteri ESDM, Yuliot, mengatakan bahwa sejak 2020, Indonesia sudah memastikan diri untuk menjalankan program hilirisasi dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009
Mantan Menteri ESDM Arifin Tasrif diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk penyelidikan terkait pengelolaan mineral atau pertambangan di wilayah Indonesia bagian timur.
Kementerian ESDM menyatakan PT Pertamina (Persero) menjadi pelaksana penyaluran elpiji 3 kilogram (kg) satu harga secara nasional.
Bahlil Lahadalia angkat bicara terkait Peraturan Menteri ESDM Nomor 14 Tahun 2025 tentang legalitas pengeboran sumur minyak rakyat yang akan berlaku pada 3 Juni 2025 mendatang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved