Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Pabrik Semen Baru di Kaltim Bakal Ciptakan PHK Massal

Insi Nantika Jelita
30/5/2021 22:05
Pabrik Semen Baru di Kaltim Bakal Ciptakan PHK Massal
Said Iqbal(Antara)

PRESIDEN Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyebut adanya pabrik semen baru di Kalimantan Timur (Kaltim) bakal menciptakan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara massal.

Menurutnya, keberadaan pabriksemen justru menjadi ancaman keberadaan pekerja semen yang sudah ada.

"Kalau ini dibiarkan, ribuan buruh di industri semen dalam waktu dekat ini terancam PHK. Saat ini saja pabrik semen yang produksinya sudah over capacity di tengah permintaan pasar yang melempem,” kata Iqbal dalam keterangannya, Minggu (30/5).

KSPI meminta agar pemerintah memperhatikan permintaan Federasi Serikat Pekerja Industri Semen Indonesia (FSP ISI) agar dilakukan moratorium pendirian pabrik semen baru.

“Dengan jumlah pabrik yang ada sekarang saja PHK tak terhindarkan, apalagi jika ditambah pabrik baru. Bisa dipastikan akan terjadi PHK besar-besaran di pabrik semen lama,” ucap Iqbal.

Sementara, Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional FSP ISI Kiki Warlansyah mempertanyakan urgensi pendirian pabrik semen baru di Kalimantan Timur. Menurut kajian FSP ISI, Indonesia dianggap tidak diperlukan pendirian pabrik semen baru.

Menurut Kiki, ada beberapa alasan mengapa saat ini tidak diperlukan adanya pendirian pabrik semen baru. Pertama, pada tahun 2020 Kondisi Industri Semen Nasional mengalami penambahan 3 pabrik baru, sehingga kapasitas produksi semen nasional menjadi 117 Juta Ton. Dengan kapasitas produksi sebesar ini, terjadi oversupply sebesar 42 Juta Ton.

Kedua, di Pulau Kalimantan saat ini telah berdiri 2 pabrik semen dan 1 Grinding Plant dengan total kapasitas produksi 7,3 juta ton. Sementara konsumsi di Pulau Kalimantan sebesar 4,4 juta ton, sehingga saat ini saja masih terjadi oversupply sebesar 2,9 juta ton.

Ketiga, di Pulau Sulawesi saat ini telah berdiri 3 pabrik semen, dengan total kapasitas produksi mencapai 13,8 juta ton. Sementara konsumsi di Pulau Sulawesi hanya mencapai 6,1 juta ton (Utilisasi 50%), sehingga mengalami oversupply sebesar 7,7 juta ton.

“Sehingga secara keseluruhan di Kalimantan dan Sulawesi mengalami oversupply 10,6 juta ton yang belum terserap dan masih ada 31,4 juta ton lagi oversupply secara nasional, sehingga tidak membutuhkan Pendirian Pabrik Baru di Kalimantan Timur,” tegasnya.

“FSP ISI tidak anti Investasi, akan tetapi pendirian pabrik baru di tengah kondisi oversupply, bukan pilihan yang bijak untuk pengembangan investasi saat ini,” lanjutnya.

Ditegaskan, dengan adanya oversupply, menyebabkan penutupan sebagian pabrik existing (utility rendah) dan berdampak pada bertambahnya kasus PHK yang dikatakan FSP ISI sudah banyak terjadi saat ini. (OL-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya