Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
MENTERI Koperasi dan Usaha Kecil, dan Menengah Teten Masduki mengungkapkan, pemerintah sedang berupaya menaikkan plafon Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Rp500 juta menjadi Rp20 miliar. Hal itu untuk mendorong porsi pendanaan perbankan ke UMKM menjadi lebih dari 30% di 2024.
"Dengan plafon KUR Rp20 miliar, ini cukup mengembangkan untuk mengembangkan usaha. Karena kalau Rp500 juta hanya modal kerja dan tidak bisa memperluas usahanya," kata Teten dalam Infobank UMKM Milenial Summit 2021 secara virtual, Kamis (6/5).
Dia bilang, pemerintah juga mengupayakan plafon KUR tanpa agunan juga naik, dari yang berlaku saat ini Rp50 juta menjadi Rp100 juta. Dus, diharapkan rasio pendanaan perbankan ke UMKM dapat melampaui 30% di 2024.
Sebab, kata Teten, rasio pendanaan perbankan ke UMKM Indonesia masih rendah dibanding negara lain. "Singapura sudah 34% porsi kreditnya untuk UMKM, Malaysia sudah 50%, Thailand di atas 50%, Korea Selatan 81%. Jadi saya kira kita perlu memperkuat akses pembiayaan ini supaya UMKM memliki kesempatan berkembang dan mengembangkan kapasitas bisnisnya," imbuhnya.
Upaya peningkatan rasio pendanaan perbankan ke UMKM itu juga akan menjadi momentum terciptanya UMKM unggul yang bisa menguasai pasar dalam negeri. Namun hal itu dinilai tidak mudah lantaran persentase kewirausahaan Indonesia masih rendah.
Baca juga: Teten: Program Pemerintah Bantu UMKM Bertahan di Masa Pandemi
Oleh karenanya pemerintah juga menyiapkan Peraturan Presiden mengenai kewirausahaan. Aturan itu diharapkan dapat membuat ekosistem kewirausahaan nasional semakin lebih baik.
Saat ini, persentase kewirausahaan nasional hanya 3,47%. Padahal, kata Teten, di beberapa negara maju persentase kewirausahaan telah mencapai 14%. "Jadi kita perlu mengejar jumlah wirausahaan baru. dari 64 juta pelaku UMKM hanya 3,47% yang masuk di kategori kewirausahaan ini kan menandakan bahwa struktur ekonomi kita didominasi sektor kurang produktif," kata Teten.
"Jadi ini penting lewat pendekatan inkubasi, pendekatan profesional, kita ingin dampingi lewat komite kewirausahaan agar mereka bisa tumbuh berkembang," sambung dia.
Di kesempatan yang sama, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari bilang, UMKM di Tanah Air memiliki banyak ketimpangan, mulai dari postur hingga kapasitas kewirausahaan. Oleh karenanya dia mengapresiasi pemerintah yang saat ini memiliki fokus untuk membenahi hal tersebut.
Dia juga menyoroti ihwal pendanaan kepada UMKM, khususnya sektor mikro melalui KUR. Sebab, KUR merupakan penyokong utama pertumbuhan kredit di 2020 kala pandemi merebak.
"Di 2020 itu pertumbuhan kredit negatif secara nasional dan praktis penopangnya adalah KUR. Karena intervensi pemerintah terhadap KUR itu luar biasa. Di 2020 sekali pun industri tumbuh -2,4%, KUR tumbuh 82,83%," terang Supari.
Sektor usaha mikro, kata dia, memiliki persoalan mendasar pada pendanaan. Menurutnya, hampir 57 juta pelaku usaha mikro yang ada, mayoritas pendanaan bersumber dari sektor informal seperti kerabat, rentenir, gadai.
"Bayangkan kalau dia bisa kita dorong ke perbankan? Kalau kita bisa menjangkau mereka, maka kita bisa mendorong merka untuk naik kelas," pungkas Supari. (OL-4)
PT Bank Negara Indonesia (BNI) menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) kepada para pelaku UMKM di kawasan Stasiun Lambuang, Bukittinggi.
tidak pernah mempersulit penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Fitri Aprilia memulai bisnisnya sebagai perajin makrame sejak 2019. Berawal dari coba-coba, usahanya tersebut kini berbuah manis dan terus berkembang.
KUR) merupakan program prioritas pemerintah untuk mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dapat bergeliat.
Pemilik Lacedream Macrame, Fitri Aprilia, berkomitmen dan memiliki mimpi besar untuk membuat perempuan berdaya.
Kredit Usaha Rakyat untuk Produktivitas Masyarakat dan Menjaga Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Teten Masduki menyatakan pihaknya siap mendukung implementasi Inpres 02/2021 dengan menjalin PKS, dan membuat Surat Edaran serta melakukan sosialisasi bersama
Mensesneg Pratikno mengajak para pebisnis yang hadir dalam pembukaan festival LIKE ini untuk bersama-sama menyelamatkan lingkungan dan pada saat bersamaan bisa menyejahterakan masyarakat.
Untuk menjadi negara maju, Indonesia harus minimun memiliki 4 persen entrepreneur, sedangkan saat ini baru 3,4 persen.
Teten juga mengakui ada tiga problem dasar yang dialami oleh pelaku UMKM yang ketika memasukan produknya di market digital.
"Para pengrajin kopi Robusta dan kopi jenis lainnya di Lombok perlu menyajikan dengan cara-cara yang lebih modern dan elegan selama pelaksanaan MotoGP yang akan digelar Maret 2022 mendatang."
Atas dedikasinya dalam memberdayakan UMKM di Lampung, Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana diganjar anugerah Satyalancana Wira Karya dari Presiden Joko Widodo.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved