Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
ASURANSI masih menjadi suatu hal yang sulit dipahami di Indonesia. Ditambah, masyarakat Indonesia dianggap memiliki optimisme tentang hari esok dan apa yang akan terjadi di kemudian hari.
“Saya selalu mendapat kesan ketika bertemu orang Indonesia, ada keyakinan yang kuat bahwa besok akan lebih baik dari hari ini dan lusa akan lebih baik dari besok,” ungkap Chief Commercial Officer Financial Services OVO Rajiv Chandna dalam wawancara dengan Media Indonesia, Kamis (29/4).
Dalam konteks ini, kata Rajiv, membicarakan asuransi menjadi cukup sulit. Pasalnya, asuransi memaksa orang untuk memikirkan ketidakpastian yang mungkin terjadi di kemudian hari.
Hal inilah yang menjadi tantangan tersendiri bagi penetrasi asuransi di Indonesia. Namun, pandemi Covid-19 seakan-akan menyadarkan masyarakat, baik di Indonesia maupun dunia, bahwa asuransi, khususnya asuransi jiwa, memiliki peranan penting dalam memproteksi diri sendiri dan keluarga.
“Masyarakat Indonesia semakin peduli akan perlindungan diri maupun keluarga. Mereka mulai peduli dengan plan B, dan asuransi merupakan plan B,” kata Rajiv.
Untuk itu, kehadiran produk asuransi jiwa syariah berbasis digital hasil kolaborasi OVO dan Prudential Indonesia bernama PRUTect Care-Hospital Cash meningkatkan optimisme penetrasi asuransi yang semakin baik di Indonesia.
Pasalnya, tingkat penetrasi asuransi di Indonesia masih belum mencapai 5% seperti yang dicita-citakan para pelaku industri.
Otoritas Jasa keuangan (OJK) mencatat hingga 2020, penetrasi industri asuransi Indonesia masih di bawah 4%, lebih rendah jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lain, seperti Singapura yang sudah 6 -7%.
Di sisi lain, PRUTect Care-Hospital Cash yang merupakan produk asuransi syariah merupakan daya tarik tersendiri.
Menurut Rajiv, aspek syariah dalam produk ini sudah dinilai oleh regulator bahwa PRUTect Care-Hospital Cash sesuai dengan inti prinsip-prinsip dalam Islam.
“Selain itu, produk ini didesain berdasarkan community base product. Prinsipnya kita saling menjaga satu sama lain. Karena kita berkontribusi kepada kebijakan yang berlaku, kita akan menjaga satu sama lain,” imbuhnya.
Lebih jauh, kehadiran produk asuransi syariah juga diharapkan mendorong ekonomi dan keuangan syariah yang sedang tumbuh pesat di Indonesia.
Menurut The State of Global Islamic Economy (SGIE) Report 2020/2021, Indonesia berada di peringkat 4 perekonomian syariah terbesar di dunia.
“Untuk asuransi syariah saya rasa (perkembangannya) sangat positif. Dari regulator seperti OJK, BI, dan pemerintah Indonesia sudah mengambil langkah yang besar untuk membuat syariah menjadi bisnis yang lebih menarik, baik bagi perusahaan untuk berinventasi maupun bagi konsumen untuk membeli,” ungkap dia.
Secara umum, Rajiv sangat antusias dengan kehadiran produk asuransi syariah digital PRUTect Care-Hospital Cash.
Selain terjangkau, produk ini memenuhi kultur di Indonesia dengan adanya aspek syariah dan gotong-royong.
Selain itu, produk ini menggunakan platform teknologi asuransi digital yang memberikan sesuatu yang baru. Seperti halnya OVO yang menjangkau semua kalangan, Rajiv menegaskan bahwa PRUTect Care-Hospital Cash tidak terbatas untuk market tertentu.
“Siapa pun yang belum punya asuransi, dengan mulai dari Rp5.000, tentu itu ditujukan untuk semua orang,” katanya.
Rajiv berharap hadirnya produk asuransi syariah berbasis digital PRUTect Care-Hospital Cash dapat memberikan solusi dan manfaat bagi para pengguna akan kebutuhan finansial mereka. Khususnya bagi mereka yang mengedepankan unsur dan nilai syariah di dalam kehidupannya.
“Kami optimistis kolaborasi strategis antara perusahaan asuransi jiwa seperti Prudential Indonesia dengan OVO yang merupakan platform fintech, dapat semakin mempercepat penetrasi asuransi di Indonesia dan memungkinkan masyarakat luas menikmati akses keuangan yang sama,” tuturnya.
Perkembangan teknologi
Dalam kesempatan berbeda, Chief Digital & Transformation Officer Prudential Indonesia Premraj Thuraisingam menyebut pesatnya perkembangan teknologi dapat membuka akses yang lebih luas kepada masyarakat untuk mendapatkan perlindungan asuransi jiwa. Hal ini turut melatarbelakangi kerja sama antara Prudential Indonesia dan OVO yang dimulai sejak 2019.
“Didukung oleh besarnya basis pengguna serta jangkauan OVO yang luas, kerja sama ini juga merupakan langkah strategis kami untuk secara signifikan menjadikan lebih banyak orang dapat menikmati akses kesehatan dan keuangan yang terjangkau untuk membantu mereka mendapatkan yang terbaik dalam kehidupannya, sekaligus mengakselerasi transformasi digital yang sedang intensif kami lakukan dalam beberapa tahun terakhir,” kata Premraj.
Di samping itu, tumbuhnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya perlindungan jiwa, kesehatan dan finansial, khususnya dalam kondisi pandemi ini perlu direspons dengan baik oleh pelaku industri.
Karena itu, lanjutnya, kehadiran PRUTect Care-Hospital Cash yang mudah diakses secara digital melalui aplikasi OVO ini dapat menjadi alternatif cepat bagi masyarakat yang membutuhkan perlindungan dengan manfaat yang komprehensif dan terjangkau.
Menurut dia, PRUTect Care-Hospital Cash yang berbasis Syariah akan dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang mengedepankan prinsip-prinsip syariah dalam hidup.
Selain itu, dengan format yang sudah fully digital, produk ini diyakini dapat menjangkau segmen masyarakat yang lebih luas dan belum Prudential Indonesia sentuh selama ini.
“Peluncuran PRUTect Care- Hospital Cash di aplikasi OVO selaras dengan aspirasi Prudential Indonesia untuk membuat masyarakat Indonesia lebih sehat dan sejahtera. Kami berharap dapat melindungi semakin banyak masyarakat Indonesia, memenuhi kebutuhan perlindungan mereka yang terus berubah, dan membantu mereka mendapatkan yang terbaik dalam kehidupannya,” jelasnya.
Dia juga mengatakan pihaknya berkomitmen untuk ‘Delighting Customers’ dengan menghadirkan berbagai produk dan layanan asuransi inovatif dan bernilai tambah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia yang terus berkembang.
“Hal ini diwujudkan melalui kemitraan dengan pemain-pemain terkemuka di sektor teknologi untuk mengembangkan berbagai inisiatif digital baru, sekaligus memantapkan ekosistem digital yang sedang kami bangun,” jelasnya.
OVO dan Prudential Indonesia menyatakan akan terus melanjutkan kolaborasinya dengan menghadirkan lebih banyak lagi solusi-solusi inovatif dan bernilai tambah yang dapat membantu meningkatkan penetrasi asuransi jiwa
. “Dengan masih banyaknya masyarakat Indonesia yang belum memiliki proteksi, serta besarnya potensi pemanfaatan digital di Indonesia, kami optimistis bersama dengan OVO dapat terus berupaya meningkatkan literasi keuangan dan penetrasi asuransi,” pungkas Premraj. (Ifa/S2-25)
Pada 2023 lalu, Jawa Barat menerima penghargaan 5 kateogri Adinata Syariah, meski belum membentuk KDEKS.
Program ini diarahkan untuk menarik minat generasi milenial terhadap produk-produk syariah yang ditawarkan oleh PT Pegadaian,
Program Desa Kacida Syariah didesain untuk menjadi barometer pengembangan ekonomi syariah berbasis kawasan perdesaan di Indonesia.
POTENSI besar ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia mesti ditopang pilarpilar komite stabilitas sistem keuangan, salah satunya yakni Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
CALON Wakil Presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin, bertekad akan mengurangi kesenjangan ekonomi masyarakat.
“Pelemahan ekonomi dan keuangan dunia pun mampu ditangkal dengan penguatan ekonomi syariah. Modal utamanya dengan berinovasi,” ungkap Habib Ahmed
PT MRT Jakarta mulai 1 Juli sudah tidak menerima pembayaran tiket kereta melalui empat aplikasi dompet digital.
"Saya berterimakasih kepada Grab yang sudah mau jadi relawan dalam kondisi sedang susah," kata Presiden Direktur Metro TV Don Bosco Selamun
Donasi tersebut ditujukan untuk sejumlah kegiatan di antaranya pelestarian lingkungan, perbaikan, dan pembangunan fasilitas umum di wilayah pemukiman warga, serta misi kemanusiaan.
Pengguna Ovo dapat melaporkan akun Ovo yang terindikasi judol tersebut kepada Ovo. Laporan akan mulai diterima sejak 24 Februari dan pelaporan akan ditutup pada 24 Maret 2025.
Dengan hadirnya layanan ini, kini nasabah Bank BJB pengguna Ovo dan Gopay bisa melakukan isi ulang saldo dalam beberapa klik jari via aplikasi BJB Digi.
Hasil riset Snapcart, lembaga riset berbasis aplikasi, menemukan tiga jenis transaksi yang paling sering digunakan dengan menggunakan uang elektronik dalam dompet digital
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved