Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Potensi APBN Rp607 Triliun, Kemenperin Akselerasi TKDN

Insi Nantika Jelita
29/4/2021 18:46
Potensi APBN Rp607 Triliun, Kemenperin Akselerasi TKDN
Pekerja memproduksi sepatu untuk diekspor(Antara/Akbar Nugroho Gumay)

KEMENTERIAN Perindustrian menyebut dengan potensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencapai Rp607 triliun, pelaksanaan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) pun didorong. Adapun, potensi APBN itu terdiri dari atas belanja barang senilai Rp357,4 triliun dan belanja modal Rp250,3 triliun.

“Sejak Timnas P3DN diluncurkan pada tahun 2018, Kemenperin telah mengeluarkan sertifikat TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) untuk lebih dari 10 ribu produk. Tentunya ke depan kami akan akselerasi ini,” kata Inspektur Jenderal Kemenperin, Masrokhan dalam keterangannya, Kamis (29/4).

Kemenperin sendiri telah meluncurkan program substitusi impor 35% pada 2022. Langkah strategis ini dikatakan untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing industri di tanah air sehingga mendorong upaya pemulihan ekonomi nasional.

“Nilai subtitusi impor yang ditargetkan sebesar Rp152, 83 triliun atau 35% dari potensi impor tahun 2019 yang mencapai Rp434 triliun,” ucap Masrokhan.

Kebijakan lainnya yang bisa menjadi pengungkit TKDN, lanjutnya, yakni penurunan harga gas industri. Pada 2020, terdapat 176 perusahaan dari tujuh sektor tersebut yang mendapat fasilitas tersebut.

Baca juga : Ekspor Rempah Indonesia Meningkat, Cengkih Meroket 83 Persen

“Dengan adanya fasilitasi ini, beberapa perusahaan mulai merencanakan untuk memperbarui teknologi agar dapat memanfaatkan gas bumi dengan lebih efisien,” ungkap Masrokhan.

Masrokhan menyampaikan, upaya untuk mendorong TKDN ialah dengan hilirisasi industri yang ditempuh lewat pengembangan industri smelter, seperti smelter nikel, nikel kobalt, alumunium, tembaga dan besi baja. 

Kemenperin menyampaikan, secara total Indonesia sudah punya sebanyak 30 smelter yang beroperasi, sedangkan yang tahap konstruksi sekitar 20 smelter, dan dalam tahap feasibility study ada sembilan smelter.

“Seluruhnya kami dorong demi penguatan hilirasi industri pertambangan dan memperkokoh struktur industri,” pungkasnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya