Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KEMENTERIAN Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut pembiayaan pembangunan Jembatan Batam–Bintan di Kepulauan Riau (Kepri), melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
PUPR melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga tengah melakukan pengkajian teknis dan finansial pada pembangunan Jembatan Batam-Bintan.
Rencananya, pembiayaan pembangunan jembatan tersebut selain dengan skema KPBU, juga ada andil dari pemerintah dalam dukungan finansial agar proyek tetap feasible (layak).
“Tidak bisa totalitas dibiayai oleh KPBU, tetapi harus ada porsi dibantu oleh Pemerintah. Porsi Pemerintah sekitar 30%,” ujar Direktur Pembangunan Jembatan, Ditjen Bina Yudha Handita Pandjiriawan dalam keterangannya, Jumat (23/4).
Menurut Yudha, Jembatan Batam – Bintan terdiri dari dua jembatan, yakni Batam-Tanjung Sauh dan Tanjung Sauh-Bintan. Sementara untuk porsi pembiayaan Pemerintah pada jembatan penghubung Batam – Tanjung Sauh, sedangkan Tanjung Sauh – Bintan akan dibangun oleh investor melaui proses lelang.
“Jembatan Batam ke Tanjung Sauh sekitar 2.000 meter dan Tanjung Sauh ke Bintan 5.000 meter, jadi total panjangnya sekitar 7.000 meter,” jelas Yudha.
Pihaknya menyampaikan, desain awal pembangunan jembatan ini sudah dibuat oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau pada 2005 dan diperbarui di 2010.
Kemudian, PUPR menyebut, karena jembatan itu dikenakan tarif, Terdapat perubahan desain agar menyesuaikan standar tol. Lebar jembatan yang sebelumnya 28 meter disesuaikan menjadi 33 meter.
“Untuk jembatan Tanjung Sauh ke Bintan yang KBPU, nanti desain yang ada menjadi basic design untuk diupdate oleh investor menjadi DED (detail engineering design)," kata Yudha.
Sementara, lanjutnya, pembangunan Jembatan Batam – Tanjung Sauh menjadi tugasnya Pemerintah, akan diselesaikan progresnya dalam beberapa bulan.
Yudha menuturkan, untuk progres saat ini masih dalam tahap finalisasi pembahasan KPBU dan diharapkan segera mulai konstruksi. Jembatan Batam –Bintan akan mendukung rencana pembangunan pelabuhan peti kemas di Tanjung Sauh dan shelter-shelter di Pulau Bintan.
“Target kami, sebelum 2024 jembatan ini sudah selesai,” pungkas Yudha. (OL-8)
Pemerintah menganggarkan Rp100 miliar untuk menyempurnakan empat stadion yang akan menjadi lokasi pertandingan FIFA World Cup U-17.
Perbaikan empat stadion yang akan digunakan dalam gelaran Piala Dunia U-17 mulai November 2023 mendatang, memakan anggaran mencapai Rp100 miliar.
Pemeirntah akan menerapkan kebijakan pemotongan harga atau diskon sebesar 20% untuk beberapa ruas jalan tol selama musim mudik 2023.
Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) Seksi 4-Seksi 6 (Cimalaka-Dawuan) sepanjang 29,3 kilometer (km) efektif melancarkan arus mudik Lebaran 2023.
Perbaikan dilakukan dengan memasang Jembatan Bailey sepanjang 30 meter.
. Proses evakuasi truk dan perbaikan kerusakan juga tengah diupayakan.
Gubernur Provinsi Kepulauan Riau Ansar Ahmad mengatakan dua kawasan pariwisata di daerah itu yakni Batam dan Bintan diperkirakan mulai dibuka untuk wisatawan mancanegara pada 21 April 2021.
Pemkab Bintan melalui Badan Pengelolaan dan Keuangan Aset Daerah (BPKAD) pada tahun 2021 mengambil alih tanah dan bangunan.
Alasan dibukanya kedatangan wisatawan asal Singapura ke Kawasan Batam dan Bintan semata-mata untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional melalui sektor pariwisata.
Pemerintah Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) mendukung Festival Sastra Internasional Gunung Bintan yang diselenggarakan pada 24-26 September 2022 dengan melibatkan 350 penyair.
Ajang turnamen golf tahunan kelas dunia “RB25”akan diadakan selama dua hari pada 7-8 Oktober 2023, di Lapangan Golf Ria Bintan, Bintan, Kepulauan Riau.
AJANG olahraga tahunan bertaraf internasional, Indofood Bintan Triathlon 2025, siap digelar pada 4-5 Oktober mendatang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved