Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
SEMBILAN badan usaha milik negara (BUMN) klaster pangan sepakat untuk mempercepat holdingisasi guna meningkatkan produktivitas pangan dan membantu ketahanan serta kedaulatan pangan nasional.
Komitmen itu ditegaskan oleh direksi sembilan BUMN klaster pangan dalam Focused Group Discussion (FGD) yang bertema Roadmap Holding BUMN Industri Pangan, di Gedung Waskita Rajawali Tower, Jakarta, Kamis (22/4). FGD dihadiri Wakil Menteri BUMN I Pahala N. Mansury, Asisten Deputi Bidang Industri Pangan dan Pupuk Kementerian BUMN Zuryati Simbolon dan direksi BUMN klaster pangan dengan tujuan untuk mempercepat proses pembentukan holding pangan.
Pada kesempatan itu, Pahala mengatakan adanya FGD mengenai pangan ini merupakan fondasi untuk menyelaraskan bagaimana nanti bisnis sektor pertanian yang dikelola PT Pertani dan PT Sang Hyang Seri, sektor perikanan yang dikelola Perum Perindo dan PT Perinus, komoditas garam milik PT Garam, sektor peternakan yang digarap PT Berdikari, komoditas gula yang dijalankan PT RNI dan proses trading dan logistik yang akan dikelola PT Perusahaan Perdagangan Indonesia dan PT BGR Logistic akan bertransformasi dan diintegrasikan dalam skema industri pangan nasional.
Pahala menyebutkan rencana holding BUMN pangan telah dibahas pada rapat terbatas Presiden Joko Widodo. Diharapkan, ke-9 BUMN pangan ini betul-betul dapat meningkatkan produktivitas pangan dan membantu ketahanan serta kedaulatan pangan nasional.
“BUMN pangan ini perlu juga pengkajian mengenai potensi pengembangan yang sifatnya organik dan nonorganik, bagaimana perannya juga sebagai offtaker beberapa komoditas pangan, dan memang diperlukan fixing the basic BUMN klaster pangan seperti bisnis model, pengelolaan cash flow, proses pengadaan, proses kemitraan dan lainnya sebagai upaya perbaikan," ungkapnya.
Pahala optimistis bahwa perahu yang mengangkut ke-9 BUMN klaster pangan ini harus berhasil dengan dukungan action plan yang jelas, key performance indicator yang tepat, serta bentuk sinergi yang terarah antarBUMN pangan.
Pada kesempatan yang sama, Dirut PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) atau PPI Nina Sulistyowati menyampaikan bahwa PPI terus berkomitmen dalam proses pembentukan holding pangan ini. Dia mengatakan sampai saat ini PPI telah melakukan proses sampai pra-Pembahasan AntarKementerian (PAK) terkait penggabungan PPI dengan BGR.
"Selanjutnya kami ke depan pascamerger menyampaikan konsep dalam peran sebagai konsolidator dan agregator dalam proses bisnis trading dan logistik yang berbasis digital dari berbagai komoditas klaster pangan yang meliputi, beras dan jagung, gula, garam, ayam dan sapi, ikan serta produk lainnya," ujar Nina.
Dia menambahkan PPI merupakan BUMN yang bergerak di bidang perdagangan, ekspor, impor dan distribusi. Selain produk pangan, PPI juga mendistribusikan pupuk, saprotan, alat kesehatan dan kimia berbahaya.
"Saat ini, PPI sedang memfokuskan objek utama dari bisnis trading yang dijalankan, menentukan model bisnis serta kontribusi value dari setiap produk, dan menentukan model transaksi paling tepat untuk holding BUMN industri pangan," lanjut Nina.
Dia menegaskan PT PPI berkomitmen dalam percepatan proses holdingisasi BUMN klaster pangan sesuai arahan Menteri BUMN Erick Thohir guna meningkatkan produktivitas pangan dan membantu ketahanan serta kedaulatan pangan nasional. (E-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved