Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Investor Cenderung Wait and See, IHSG akan Bergerak Terbatas

Fetry Wuryasti
19/4/2021 11:18
Investor Cenderung Wait and See, IHSG akan Bergerak Terbatas
Pekerja melihat telepon pintarnya dengan latar belakang layar pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (31/3/2021).(Antara)

INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (19/4) dibuka melemah pada level 6.084,78. Indeks sempat menguat ke level 6.096,99 (0,18), pada menit awal pembukaan, sebelum kemudian kembali terseret ke level 6.072,89.

Bursa Amerika Serikat pekan lalu ditutup menguat sebagai efek mendekati musim laporan keuangan kuartal I-2021. Investor masih cukup optimistis dengan kondisi ekonomi yang makin membaik dengan berjalannya vaksinasi covid-19 dan stimulus keuangan dari pemerintah AS.

Pemerintah AS akan melanjutkan vaksinasi dari Jhonson & Jhonson untuk mempercepat proses vaksinasi di AS.

Selain itu, terjadi koreksi pada imbal hasil obligasi yield UST 10Year yang pekan lalu ditutup turun 9,3 bps menuju level 1,57%, terendah dalam 1 bulan terakhir. Di sisi lain, dollar index pun turun -0,66% dan berada di level 91,56, juga merupakan terendah dalam 1 bulan terakhir.

Tertekan kedua indikator tersebut terjadi setelah ketua bank sentral AS (The Fed) Jerome Powell pada Rabu (14/4) lalu menyebutkan perekonomian AS memang sudah membaik, dan inflasi juga akan terus naik.

"Pagi ini bursa saham Asia dibuka melemah. Investor mengamati pergerakan saham terkait Jack Ma setelah Ant Group membantah adanya rencana divestasi Jack Ma dari Ant Group. Selain itu data ekonomi Jepang menunjukan bahwa ekspor meningkat sebesar 16,1% YoY, lebih baik dari ekspektasi," kata analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper, Senin (19/4).

"Secara teknikal IHSG bergerak menyempit mengindikasikan pergerakan akan terbatas dan ada potensi untuk terkoreksi. Investor akan cenderung wait and see jelang penetapan suku bunga oleh Bank of China dan Bank Indonesia," kata Dennies.

Samuel Sekuritas Indonesia juga memperkirakan IHSG masih berpotensi untuk bergerak flat. Pasar komoditas terpantau bergerak campuran. Pada Jumat lalu, WTI naik +0,3% ke level USD 63,2/Bbl, diikuti Brent yang menguat (+0,4% ke level USD 66,7/Bbl), nikel (+1,4% pada level US$16.334/ton), batubara menguat (+1,4% ke level US$92,3/ton), dan CPO (+2,2% ke level MYR 3.811/ton). Harga emas terpantau naik di level US$1.776/t.oz (+0,75%).

"Sentimen yang dapat diperhatikan dari dalam negeri ialah pergerakan rupiah, yang tercatat melemah selama 9 pekan beruntun, saat ini berada di level Rp 14,560 per dolar AS. Pekan ini terdapat rapat dewan gubernur (RDG) BI, terkait kebijakan suku bunga Indonesia (sebelumnya: 3,5%, konsensus: 3,5%). Untuk IHSG pada hari ini kami perkirakan masih akan cenderung berkonsolidasi dan bergerak flat, namun terdapat potensi penguatan, melihat yield UST 10Y yang menurun, dan menguatnya harga komoditas," kata Head of equity research Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya