Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (19/4) dibuka melemah pada level 6.084,78. Indeks sempat menguat ke level 6.096,99 (0,18), pada menit awal pembukaan, sebelum kemudian kembali terseret ke level 6.072,89.
Bursa Amerika Serikat pekan lalu ditutup menguat sebagai efek mendekati musim laporan keuangan kuartal I-2021. Investor masih cukup optimistis dengan kondisi ekonomi yang makin membaik dengan berjalannya vaksinasi covid-19 dan stimulus keuangan dari pemerintah AS.
Pemerintah AS akan melanjutkan vaksinasi dari Jhonson & Jhonson untuk mempercepat proses vaksinasi di AS.
Selain itu, terjadi koreksi pada imbal hasil obligasi yield UST 10Year yang pekan lalu ditutup turun 9,3 bps menuju level 1,57%, terendah dalam 1 bulan terakhir. Di sisi lain, dollar index pun turun -0,66% dan berada di level 91,56, juga merupakan terendah dalam 1 bulan terakhir.
Tertekan kedua indikator tersebut terjadi setelah ketua bank sentral AS (The Fed) Jerome Powell pada Rabu (14/4) lalu menyebutkan perekonomian AS memang sudah membaik, dan inflasi juga akan terus naik.
"Pagi ini bursa saham Asia dibuka melemah. Investor mengamati pergerakan saham terkait Jack Ma setelah Ant Group membantah adanya rencana divestasi Jack Ma dari Ant Group. Selain itu data ekonomi Jepang menunjukan bahwa ekspor meningkat sebesar 16,1% YoY, lebih baik dari ekspektasi," kata analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper, Senin (19/4).
"Secara teknikal IHSG bergerak menyempit mengindikasikan pergerakan akan terbatas dan ada potensi untuk terkoreksi. Investor akan cenderung wait and see jelang penetapan suku bunga oleh Bank of China dan Bank Indonesia," kata Dennies.
Samuel Sekuritas Indonesia juga memperkirakan IHSG masih berpotensi untuk bergerak flat. Pasar komoditas terpantau bergerak campuran. Pada Jumat lalu, WTI naik +0,3% ke level USD 63,2/Bbl, diikuti Brent yang menguat (+0,4% ke level USD 66,7/Bbl), nikel (+1,4% pada level US$16.334/ton), batubara menguat (+1,4% ke level US$92,3/ton), dan CPO (+2,2% ke level MYR 3.811/ton). Harga emas terpantau naik di level US$1.776/t.oz (+0,75%).
"Sentimen yang dapat diperhatikan dari dalam negeri ialah pergerakan rupiah, yang tercatat melemah selama 9 pekan beruntun, saat ini berada di level Rp 14,560 per dolar AS. Pekan ini terdapat rapat dewan gubernur (RDG) BI, terkait kebijakan suku bunga Indonesia (sebelumnya: 3,5%, konsensus: 3,5%). Untuk IHSG pada hari ini kami perkirakan masih akan cenderung berkonsolidasi dan bergerak flat, namun terdapat potensi penguatan, melihat yield UST 10Y yang menurun, dan menguatnya harga komoditas," kata Head of equity research Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma. (E-3)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Rabu 23 Juli 2025, dibuka menguat 47,67 poin atau 0,65% ke posisi 7.392,41.
Para pelaku pasar makin optimistis memandang pasar saham sehingga membuka peluang bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan penguatannya.
Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat di awal pekan ini, Senin (21/7).
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kinerja positif pada perdagangan saham selama sepekan pada periode 14–18 Juli 2025.
IHSG berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan Kamis, 17 Juli 2025. Hal ini didorong oleh sentimen positif dari kebijakan suku bunga acuan BI dan tarif impor AS.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi dibuka menguat 48,06 poin atau 0,67% ke posisi 7.188,53.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved