Headline
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
MEMASUKI puncak panen raya padi yang terjadi pada bulan Maret-April, Kementerian Pertanian (Kementan) berkolaborasi dengan BUMN pangan yaitu Perum Bulog dan PT Pertani untuk menyerap gabah petani.
Hal ini sesuai dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang mendorong jajarannya agar terus bersinergi dengan stakeholder baik dari pemerintah maupun swasta dalam rangka menyelamatkan produksi gabah petani.
Dorongan menyerap gabah petani terus bergulir di berbagai daerah seperti terlihat di Jawa Tengah.
Pada rakor stabilisasi harga gabah dan beras petani, Jumat (26/3), Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan Agung Hendriadi kembali menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak terkait dalam mengamankan produksi gabah dan beras petani.
“Pemerintah harus hadir di tengah-tengah petani manakala harga gabah jatuh saat panen raya, yaitu dengan melakukan pembelian atau penyerapan baik gabah maupun beras, baik secara PSO (public service obligation) maupun komersial yang tentunya dilakukan oleh kawan-kawan BUMN pangan seperti Perum Bulog dan PT. Pertani, maupun pelaku usaha perberasan seperti Perpadi maupun penggilingan. Hal ini penting agar petani tetap semangat dan termotivasi untuk terus berproduksi,” ungkap Agung.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Propinsi Jawa Tengah, Agus Wariyanto mengatakan, koordinasi dengan stakeholder terkait untuk mencari solusi bersama-sama dalam mengatasi harga jatuh di tingkat petani saat memasuki panen raya di wilayah Jawa Tengah yang merupakan salah satu lumbung beras nasional.
“Kami mendapat banyak masukan dan keluhan dari petani, saat ini sedang masuk panen raya di wilayah Jateng, harga gabah turun bahkan jatuh di bawah harga pembelian pemerintah (HPP). Oleh karena itu kita perlu duduk bersama dengan semua stakeholder untuk mencari solusi agar petani tetap bisa mendapatkan keuntungan yang layak dari usaha produksinya,” jelas Agus.
Komitmen untuk menyerap gabah/beras petani juga disampaikan Perum Bulog dan PT. Pertani. Perwakilan Kanwil Perum Bulog Jateng, Rasiwan mengatakan pihaknya siap dan berkomitmen untuk menyerap dan membli gabah atau beras petani.
“Kami sudah memiliki sistem yang berjalan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga gabah/beras. Koordinasi dengan Dinas Pertanian, Dinas Pangan maupun Perpadi terkait lokasi panen, harga gabah/beras, serta edukasi ke petani terkait kualitas gabah/beras yang dibeli Bulog,” jelasnya.
Dia menambahkan, pihaknya juga telah membentuk Tim Reaksi Cepat untuk merespon informasi harga gabah jatuh di petani dengan mengecek lapangan dan melakukan pembelian.
Hal senada disampaikan Kepala Kantor Cabang PT Pertani Semarang, Heru Yulianto yang menyatakan PT. Pertani siap dan komitmen untuk menyerap gabah produksi petani dan membeli diatas ketentuan HPP.
“Kami melakukan pembelian gabah petani secara komersial yang bisa digunakan untuk benih maupun untuk diolah menjadi beras. Saat ini kami membeli gabah kering panen (GKP) petani minimal Rp 4.250/kg yang digunakan untuk pengolahan menjadi beras, dan sekitar Rp 4.800-4.900/kg untuk yang diolah menjadi benih,” jelas Heru.
Komitmen bersama tersebut disambut dengan senang oleh Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Jawa Tengah, Tulus Budiono yang juga turut hadir dalam rakor tersebut.
Menurutnya, Peningkatan serapan gabah/beras oleh Perum Bulog ataupun PT. Pertani akan mempengaruhi pembelian dan penjualan gabah/beras dari pelaku usaha seperti Perpadi yang selama ini membeli gabah petani dan menjual gabah/beras ke Perum Bulog maupun PT. Pertani.
“Dengan komitmen Perum Bulog maupun PT. Pertani dalam meningkatkan serapan, kami sangat senang dan yakin akan bisa meningkatkan pembelian gabah petani yang saat ini sedang panen raya,” ungkap Tulus.
Dia juga mengungkapkan bahwa saat ini diperkirakan terdapat stok beras di seluruh penggilingan nasional sekitar 1,9 juta ton, dan sudah jenuh sehingga perlu dikeluarkan (dijual) agar bisa menyerap gabah produksi petani. (RO/OL-09)
Presiden Prabowo Subianto mengadakan rapat secara maraton bersama sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih di kediaman pribadinya, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (20/8).
Wamentan Sudaryono mengajak para wisudawan Polbangtan Yoma untuk menjemput impian dengan usaha terbaik dan bangkit membangun sektor pertanian.
Kementerian Pertanian memproyeksikan produksi beras nasional hingga September 2025 surplus sebanyak 4,86 juta ton dari target yang telah ditetapkan.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyebut HUT ke-80 RI merupakan momentum penting untuk meneguhkan kembali komitmen terhadap kemandirian pangan nasional.
OBSESI untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi 8% agar Indonesia keluar dari middle income trap (MIT) masih terasa berat.
Pemkab Cirebon telah menetapkan bahwa luas lahan sawah padi yang harus dilindungi mencapai 44 ribu hektare.
Tercatat,di Purbalingga, Jawa Tengah, sebanyak 8.691 anak pada jenjang SD/MI, SMP/MTs, hingga pendidikan kesetaraan belum atau tidak lagi melanjutkan sekolah
Hingga Minggu (17/8) malam, kebakaran yang terjadi di sebuah sumur minyak rakyat di di Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora yang terbakar sejak siang belum dapat dipadamkan.
WAKIL Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin menjadi inspektur upacara (irup) pada pelaksanaan upacara HUT ke-80 RI, Minggu (17/8) lantaran Bupati Sudewo sakit
Duta Besar Australia untuk Indonesia Rod Brazier berkunjung ke Yogyakarta, Magelang, dan Semarang di Jawa Tengah pada 11-13 Agustus 2025.
Polres Pati, Jawa Tengah, menegaskan bahwa informasi yang beredar di media sosial terkait meninggalnya dua polisi akibat demo di Pati merupakan hoaks, atau tidak benar
AKSI unjuk rasa di Alun - Alun Pati, Rabu pagi (13/8), mulai berlangsung.Masyarakat sudah hadir untuk menyampaikan aspirasi, kepolisian memberi pengamanan dan pendekatan humanis
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved