Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEMENTERIAN Kelautan dan Perikanan (KKP) mendukung pengembangan ekonomi sektor kelautan dan perikanan yang mulai diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Bali.
Hal itu disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono saat rapat dengan Gubernur Provinsi Bali, Wayan Koster di Bali, Kamis (25/3).
"Di Bali ini sudah banyak sekali potensi alam yang sangat besar, dan didukung sarana dan prasarana untuk mengembangkan sektor kelautan dan perikanannya," tegas Trenggono dalam keterangannya.
Menteri KKP juga menuturkan kepada Gubernur Koster, Bali bisa menyusun program kelautan dan perikanan yang sejalan dengan 3 program terobosan KKP tersebut.
Terobosan tersebut seperti Peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sumber daya alam perikanan tangkap dan peningkatan kesejahteraan nelayan, lalu pengembangan perikanan budidaya untuk peningkatan ekspor yang didukung riset kelautan dan perikanan
Serta terobosan pembangunan kampung-kampung perikanan budidaya tawar, payau dan laut berbasis kearifan lokal.
Pernyataan tersebut direspons Koster dengan mengatakan keinginan pihaknya untuk dapat menyeimbangkan struktur dan fondasi perekonomian Bali antara pariwisata, pertanian-kelautan dan industri.
Ia berpendapat bahwa selama ini, Bali masih terlalu berfokus pada pengembangan ekonomi di darat melalui sektor pariwisata.
"Sudah waktunya hal ini dilakukan, di saat yang tepat, mungkin pandemi ini mengajarkan hal yang baik, pandemi ini lah momentumnya untuk Bali menggali potensi kelautan dan perikanan," ujar Koster.
Sementara itu, Kelompok Ahli (Pokli) Laut dan Perikanan Pemprov Bali, Ketut Sudiarta mengatakan, berdasarkan data dari Pemprov Bali, potensi ekonomi kelautan di wilayah itu meliputi perikanan tangkap, akuakultur, unit pengolahan ikan, produk ornamental, industri bioteknologi kelautan
"Sementara untuk perhubungan laut, kita dapat memanfaatkan angkutan wisata antarpulau dan antarprovinsi dengan pengoptimalan Energi Baru Terbarukan (EBT), industri air laut dalam serta industri garam," pungkas Sudiarta. (OL-8)
PENCARIAN terhadap korban kapal KMP Tunu Prataman Wijaya yang karam di Selat Bali pada Rabu (2/7) malam terus dilakukan.
Kami mendorong seluruh pemangku kepentingan di sektor transportasi, terutama yang berkaitan dengan angkutan laut, untuk segera mengevaluasi dan memperbaiki sistem yang ada saat ini.
SEBANYAK 29 orang penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali ditemukan dalam kondisi selamat. Sementara itu 4 orang ditemukan meninggal dunia.
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengonfirmasi insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya milik operator swasta PT Raputra Jaya pada Rabu (2/7) malam.
Mereka menyelamatkan diri dengan menggunakan sekoci sebelum akhirnya ditemukan di sekitar Pantai Cekik, tak jauh dari Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali.
SEBUAH insiden tragis terjadi di Selat Bali pada Rabu (2/7) malam, ketika kapal motor penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya dilaporkan tenggelam.
PENGAMAT maritim dari Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas Strategic Center (ISC) Marcellus Hakeng Jayawibawa menanggapi pengembangan ekonomi berbasis maritim di Riau.
PT Pertamina International Shipping (PIS) menggelar program edukasi lingkungan bertajuk Ocean LiteraSEA di SDN Tanjung Sekong, Cilegon, Banten.
PENDIDIKAN kelautan penting untuk memastikan generasi muda memiliki pemahaman tentang menjaga kelestarian laut. Ini diwujudkan dalam program Ocean LiteraSEA di Museum Bahari Jakarta.
BPK RI mendukung upaya pemerintah dalam menginisiasi program blue economy dengan memastikan pengelolaan yang bertanggung jawab atas aset kelautan Indonesia.
Sejumlah delegasi pemerintah Kenya hadir ke Indonesia untuk menjajaki kerja sama di sektor ekonomi biru dan maritim, Oktober lalu.
Tim ahli kelautan yang dipimpin Schmidt Ocean Institute di California menemukan dan memetakan gunung bawah laut setinggi 3.109 meter di Samudra Pasifik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved