Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
BADAN Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah melakukan teknologi modifikas cuaca (TMC) untuk meredam potensi banjir yang masih mengancam Jabodetabek sepekan ke depan. Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) BPPT Jon Arifian mengungkapkan hari ini, Minggu (21/2), TMC mulai dilakukan dari landasan udara Halim Pedanakusuma, Jakarta.
"Untuk TMC kali ini rencananya 2 unit pesawat yang akan dikerahkan. Tapi untuk hari ini baru siap 1 unit casa 212," kata Jon kepada Media Indonesia, Minggu (21/2).
TMC dilakukan pada pukul 15.00 WIB sebanyak satu sorti dengan membawa bahan semai sebanyak 800 kg. Adapun, penyemaian dilakukan di awan arah barat laut wilayah Jabodetabek. Jon mengungkapkan, TMC dilakukan dengan koordinasi bersama TNI, BNPB, dan BMKG.
"Kita juga belum tahu kepastian berapa lama TMC akan dilakukan. Biasanya nanti akan ditetukan oleh BNPB atas masukan BMKG dan BNPB. Kami juga belum bisa menyimpulkan keberhasilan dari 1 hari operasi. Masih membutuhkan evaluasi setelah tim selesai melakukan misi," bebernya.
Merujuk hasil TMC redistribusi curah hujan di Jabodetabek 2020, bahwa TMC redistribusi curah hujan mampu mengurangi curah hujan sebesar 21%-47% terhadap curah hujan alamnya.
Baca juga : BNPB Berikan Penanganan Darurat Banjir Jakarta dan Sekitarnya
Jon menjelaskan, metode TMC penyemaian awan untuk redistribusi curah hujan yang disiapkan meliputi metode jumping process dan sistem kompetisi.
Metode jumping process adalah perlakuan penyemaian pada awan-awan di luar wilayah rawan banjir yang pergerakannya mengarah menuju wilayah rawan banjir.
Sedangkan sistem kompetisi adalah menyemai bibit awan yang masih kecil secara masif di daerah rawan banjir. Sehingga awan tersebut tidak sempat berkembang menjadi hujan secara masif atau diupayakan buyar sebelum mencapai wilayah rawan banjir.
Untuk diketahui, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai adanya ancaman bencana hidrometeorologi selama beberapa hari ke depan, hingga tanggal 25 Februari 2021. Pasalnya, berdasarkan prediksi BMKG, hujan dengan intensitas lebat dan sangat lebat masih berpotensi mengguyur sebagian besar wilayah Indonesia, ternasuk Jabodetabek.
"Kita harus waspada karena puncak musim penghujan masih berlangsung dari Februari sampai awal Maret. Intensitas hujan masih lebat. Lalu pada tanggal 22 intensitas hujan akan menjadi ringan. Selanjutnya, kita harus waspada pada 23 dan 24 mendatang. Hujan intensitas lebat hingga sangat lebat ini akan merata di seluruh wilayah Indonesia," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. (OL-2)
Memasuki malam hari, BMKG memprediksikan bahwa cuaca di Jakarta Barat akan berawan.
Awal musim kemarau dapat terjadi lebih awal, sama, atau mundur dari rata-rata klimatologis selama 30 tahun.
BMKG mengatakan Indonesia berisiko mengalami periode kekeringan yang panjang pada Juli hingga akhir 2023 karena adanya dua fenomena alam yang ekstrem, El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD).
Hujan disertai petir dan angin kencang dengan durasi singkat itu berpotensi terjadi antara siang dan malam hari di wilayah Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur.
Memasuki siang hari, hujan ringan akan turun di seluruh wilayah Jakarta. Di malam hari, BMKG memprediksi akan turun hujan petir dan hujan sedang hingga dini hari.
Cuaca cukup bersahabat hampir di seluruh wilayah ibu kota, bahkan di Jakarta Barat yang diprediksi cerah.
Teknologi tidak bisa lagi dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Hampir semua kalangan telah menggunakan teknologi, terutama untuk kepentingan pekerjaan, sekolah dan juga hiburan.
Perkembangan teknologi di era digital ini semakin pesat dan telah menyentuh berbagai aspek kehidupan manusia. Salah satunya yakni transformasi di bidang perekonomian dan keuangan.
Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat dan permintaan konsumen yang semakin beragam menyebabkan model layanan keuangan tradisional sudah tidak relevan bagi konsumen
Perlindungan anak-anak dalam lingkungan online menjadi semakin penting seiring dengan peningkatan penggunaan teknologi.
Celltech bertekad menjadikan Indonesia menjadi pusat Stem Cell dan anti aging Dunia.
Kecantikan Jepang, telah lama menjadi pelopor dalam industri perawatan kulit dengan inovasi produk dan teknologi mutakhir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved