Headline

Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.

Holding Ultra Mikro Beri Pendanaan Murah

M. Ilham Ramadhan Avisena
08/2/2021 16:24
Holding Ultra Mikro Beri Pendanaan Murah
Pekerja menjemur kerupuk di Sentra UKM Pangan Pekarungan, Serang, Banten, Jumat (22/1(Antara)

PEMERINTAH menargetkan sebanyak 29 juta usaha ultra mikro dapat menikmati fasilitas pendanaan murah di 2024. Hal itu akan diwujudkan melalui holding ultra mikro yang melibatkan tiga perusahaan milik negara yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero).

Melalui pembiayaan murah dari holding tersebut, usaha ultra mikro diharapkan perlahan dapat naik kelas dan mengakses pembiayaan yang berbeda tingkatannya namun tetap dalam satu ekosistem.

"Sampai mereka (usaha ultra mikro) bisa jadi naik ke kredit usaha kecil, KUR dan semua bisa dilayani dalam 1 holding," jelas Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi XI DPR, Senin (8/2).

Dia menambahkan sumber pendanaan yang murah bagi usaha ultra mikro juga akan berimplikasi pada efisiensi biaya operasional tiga perusahaan. Dus, saat tiba waktunya, pemerintah tidak lagi perlu menanamkan modal negara pada PT PNM.

"BRI sudah memiliki kemampuan untuk menjaga rate funding yang lebih murah dan cukup baik. Sehingga kenaikan jumlah UMKM yang dilayani tidak selalu identik dengan PMN dari pemerintah," kata Sri Mulyani.

Pembentukan holding ultra mikro juga dinilai akan mendukung pemerintah mencapai target rasio kredit UMKM yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2020-2024. Diharapkan rasio kredit sektor usaha tersebut akan berada di level 22% di 2024, dari 19,75% di 2020.

Apalagi saat ini jumlah usaha ultra mikro mencapai sekitar 98% dari total pelaku usaha. Namun jumlah besar itu belum mendapatkan fasilitas pembiayaan yang baik. Data Kemenkeu menunjukkan 65% dari sekitar 54 juta usaha mikro belum terlayani lembaga keuangan formal.

"Pelaku usaha mikro umumnya memiliki vulnerabilitas tinggi, literasi keuangan rendah, akses terbatas, dan tidak memiliki aset kolateral," jelas Sri Mulyani.

Hal itu, sambung dia, diharapkan dapat diatasi dengan hadirnya holding ultra mikro. "Holding ultra mikro bertujuan untuk memperluas jangkauan, meningkatkan layanan dan memberdayakan masyarakat di bidang ultra mikro secara berkelanjutan," jelasnya. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya