Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PEMOTONGAN pagu anggaran Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) dikhawatirkan membuat produksi pertanian tidak mencapai target.
Pagu Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan sendiri semula sebesar Rp4,91 triliun kemudian mengalami pengurangan menjadi Rp3,22 triliun. Pemotongan tersebut merupakan penghematan untuk belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Apakah dapat diupayakan mencapai target produksi pangan yang ditetapkan dalam APBN TA 2021?," tanya anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan saat RDP Komisi IV DPR RI dengan Kementan di Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (2/2).
Padahal target yang diemban Kementan yakni mendorong komoditas pangan, pengembangan food estate, dan revitalisasi pangan nasional. Selain itu, ada juga target rencana ketahanan pangan yakni produksi padi sebanyak 54,7 juta ton dan kedelai 0,3 juta ton, tebu 3,2 juta ton, dan daging 4,9 juta ton.
Di kesempatan yang sama, Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Suwandi mengatakan akan fokus pada perluasan area tanam baru. "Strategi kami yang kami lakukan dengan anggaran yang dialokasikan ini dengan mengupayakan dan memaksimalkan anggaran yang ada untuk fokus perluasan area tanam baru," ujar Suwandi.
"Kemudian untuk meningkatkan indeks pertanaman dan produktivitas sehingga solusi untuk lahan-lahan eksisting itu akan dilakukan dengan pendekatan Kredit Usaha Rakyat (KUR)," tambahnya.
Tahun lalu realisasi KUR untuk padi sebesar Rp10,9 triliun untuk jagung Rp2,5 triliun. Kementan berharap dari situ untuk membina lokasi-lokasi eksisting dan sekaligus kemandirian petani.
"Selain itu dibantu dengan subsidi dari (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), subsidi pupuk dan juga bimbingan teknis dari penyuluhan itu harapan kami ini salah satu strategi untuk mengejar target," ucapnya. (E-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved