Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Saat Pandemi, Transaksi Digital BRI Berhasil Tumbuh 17,5%

Despian Nurhidayat
29/1/2021 14:58
Saat Pandemi, Transaksi Digital BRI Berhasil Tumbuh 17,5%
Nasabah antre di Bank BRI Kantor Cabang Kendari Samratulangi, Kendari, Sulawesi Tenggara, beberapa waktu lalu.(Antara/Jojon)

MESKI menghadapi tahun yang tidak mudah akibat pandemi covid-19 di 2020, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau BRI mampu mencatatkan pertumbuhan transaksi digital pada e-channel dan e-banking sebesar 17,5%.

"Transaksi e-channel dan e-banking bertumbuh 17,5%. Sumber kenaikan tersebut berasal dari kenaikan transaksi yang bertumbuh dignifikan di mobile, internet banking, EDC, dan ATM, serta pertumbuhan signifikan pada transaksi agen BRILink," ungkap Direktur Konsumer BRI Handayani dalam Konferensi Pers Pemaparan Kinerja BRI Kuartal IV 2020 secara virtual, Jumat (29/01).

Sejalan dengan adopsi digital yang dilakukan perseroan, Handayani menambahkan, BRI akan terus melakukan penguatan-penguatan pada fitur transaksi digital dan electronic channel.

Di tempat yang sama, Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu Retno optimistis pertumbuhan bisnis BRI di 2021 akan semakin baik lagi. Hal tersebut seiring dengan sinyal pemulihan ekonomi di kuartal empat 2020.

"Tentu secara korporat kami masih akan fokus di pertumbuhan mikro. Loan growth pun di 2021 kami set di kisaran 6%-7%. Penggeraknya tentu masih dari segmen mikro dan kecil," kata Viviana.

Untuk loan to deposit ratio (LDR) di 2021, ia melihat ruang likuiditas masih terbuka lebar sehingga LDR BRI diproyeksikan di kisaran 85%. Untuk net interest margin (NIM), diproyeksikan berada di kisaran 6,3% di 2021.

"Kami melihat bahwa ada upaya digitalisasi yang konsisten kami lakukan beberapa tahun terakhir membantu pertumbuhan fee based income di kisaran kurang lebih 8%. Untuk non performing loan (NPL), kami masih memonitor dengan ketat progres restrukturisasi dari 2020, tapi plus minus 3% pasti akan kami jaga. Untuk credit cost hampir sama, kami berikan guidence kurang lebih di 3,1%," pungkasnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya