Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
PASAR modal Indonesia mencatatkan data perdagangan yang positif pada awal pekan 2021. Hal tersebut terlihat pada indeks harga saham gabungan (IHSG) yang kembali menyentuh level psikologis 6.000, tepatnya 6.257,83, atau mengalami peningkatan 4,66% dari 5.979,073 pada penutupan akhir 2020.
"Senada dengan IHSG, data kapitalisasi pasar turut mengalami peningkatan sebesar 4,75% menjadi Rp7.301,02 triliun dari Rp6.970,01 triliun pada pekan yang lalu," kata Sekretaris Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia Yulianto Aji Sadono, Sabtu (9/1).
Rata-rata frekuensi harian selama sepekan mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu sebesar 25,46% menjadi 1.486,659 kali transaksi jika dibandingkan dengan pekan sebelumnya yang berjumlah 1.184,964 kali transaksi.
Peningkatan selanjutnya terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian selama sepekan, yaitu sebesar 25,29% atau menjadi Rp18,902 triliun dari Rp15,086 triliun pada penutupan pekan sebelumnya.
Sementara itu, rata-rata volume transaksi mengalami perubahan sebesar 7,66% menjadi 21,750 miliar saham dari 23,555 miliar saham pada pekan yang lalu. Selama sepekan pada awal tahun ini, asing juga telah mencatatkan beli bersih sebesar Rp2,659 triliun.
Pada pekan perdana perdagangan saham 2021, terdapat dua pencatatan perdana saham yang dilaksanakan secara virtual. Saham dan waran PT FAP Agri Tbk (FAPA) resmi dicatatkan pada Senin (4/1) dan merupakan perusahaan tercatat pertama pada 2021. FAPA dicatatkan pada sektor agrikultur dengan subsektor plantation.
Kemudian pada Rabu (6/1) PT DCI Indonesia Tbk (DCII) resmi menjadi perusahaan tercatat kedua pada 2021. DCII dicatatkan pada sektor trade, services & investment dengan subsektor computer and services. FAPA dan DCII tercatat pada papan pengembangan BEI.
Level tertinggi Wall Street
Dari bursa luar negeri, Wall Street mencapai level tertinggi baru pada akhir perdagangan Jumat (8/1 atau Sabtu pagi WIB), ketika muncul harapan lebih banyak stimulus dari Washington setelah Presiden terpilih AS Joe Biden mengatakan paket ekonominya akan mencapai triliunan dolar.
Indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 56,84 poin atau 0,18% menjadi ditutup di 31.097,97 poin. Indeks S&P 500 naik 20,89 poin atau 0,55%, menjadi menetap di 3.824,68 poin. Indeks komposit Nasdaq melonjak 134,50 poin atau 1,03% menjadi berakhir di 13.201,98 poin.
Tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan consumer discretionary terangkat 1,8%, melampaui sektor lainnya. Sementara itu, sektor material tergelincir 0,51% dan merupakan kelompok dengan kinerja terburuk.
Reli terbaru Dow, S&P 500, dan Nasdaq mengabaikan data pasar tenaga kerja pada pagi hari yang menunjukkan ekonomi AS kehilangan pekerjaan untuk pertama kalinya dalam delapan bulan pada Desember, ketika negara itu tertekuk di bawah serangan covid-19.
"Sungguh menakjubkan betapa sensitifnya kami terhadap perubahan sekecil apa pun tentang kapan dan seberapa besar stimulusnya. Saham akan mulai dihargakan dalam paket bantuan ekonomi yang lebih besar daripada pemerintahan Biden," kata Ed Moya, analis pasar senior di Oanda di New York.
Biden mengatakan paket ekonomi pemerintahannya juga akan mencakup asuransi pengangguran dan penangguhan pembayaran sewa. "Paket tersebut akan diumumkan Kamis (14/1) depan," katanya.
Kenaikan di bursa AS umumnya akan diikuti kenaikan di bursa belahan dunia lainnya, termasuk Indonesia. (Ant/E-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved