Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
INVESTOR menjadi pihak yang dirugikan dalam kasus rekayasa laporan keuangan yang dilakukan oleh Direksi PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) di bawah kepemimpinan Joko Mogoginta.
Hal itu dikemukakan Sjambiri Lioe, mantan Koordinator Finance PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, menjawab pertanyaan Ketua Majelis Hakim Akhmad Sayuti dalam persidangan yang digelar Rabu (6/1).
“Investor (yang dirugikan). Investor membeli saham, padahal kondisi riil perusahaan tidak sebaik yang dilaporkan. Mereka melihat mendapatkan keuntungan, tapi ternyata tidak sebagus seperti yang tercantum,” jawab Sjambiri.
Menurut Sjambiri, dinaikkannya nilai piutang sesuai dengan perintah direksi berkaitan dengan penjualan AISA. Jika piutang atau nilai tagihan dari perusahaan rekanan naik, nilai penjualan seolah-olah juga mengalami kenaikan.
“Dengan adanya laporan yang lebih bagus itu maka bank akan tertarik untuk memberikan pinjaman. Begitu pun ke saham (AISA), harganya jadi bagus,” kata Sjambiri.
Dalam persidangan sebelumnya, Direktur Pemeriksaan Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Edi Broto Suwarno yang dihadirkan menjadi saksi mengatakan ada indikasi pelanggaran dalam laporan keuangan yang disajikan AISA tahun buku 2017.
Indikasi pelanggaran itu ditemukan setelah OJK melakukan analisis pada laporan keuangan AISA.
Salah satunya mengenai pencantuman enam perusahaan yang terafiliasi dengan AISA, tetapi dicatat sebagai pihak ketiga.
“Kami juga mengecek ke Kemenkum-HAM dan ternyata hasilnya ada kesamaan kepemilikan, perusahan-perusahaan itu dimiliki oleh Pak Joko dan Pak Budhi,” katanya.
Dalam persidangan, Joko Mogoginta dan Budhi membantah seluruh pernyataan Sjambiri.
“Untuk laporan keuangan, saudara saksilah yang seharusnya bertanggung jawab karena ia CFO (chief financial officer),” kata Budhi.
Namun, pernyataan itu lantas dibantah Sjambiri. “Saya bukan CFO, dan saya tidak memiliki kewenangan menandatangani terkait akuntansi, perpajakan, dan laporan keuangan mana pun,” ujarnya. (RO/E-3)
PELAKU perdagangan kripto dalam negeri menilai koreksi pasar terhadap harga sejumlah mata uang digital saat ini merupakan respons normal dari investor terhadap ketidakpastian global.
PT Pintu Kemana Saja (Pintu), aplikasi crypto all-in-one pertama di Indonesia terus meningkatkan layanan untuk memberi kemudahan berinvestasi aset kripto.
Kawasan Canggu kian dilirik investor dunia sebagai aset investasi potensial, tak hanya untuk masa kini tetapi juga jangka panjang.
Pemerintah Indonesia terus berupaya menggaet investor asal Korea Selatan. Langkah teranyar dilakukan melalui penyelenggaraan Gwangyang Business Forum 2025.
OJK mencatat, per 31 Juli 2025, IHSG menguat ke level 7.484, membukukan kenaikan 5,71% ytd.
Tokenize Indonesia, sebuah inisiatif akselerator yang diinisiasi BRI Ventures, Saison Capital, dan Coinvestasi, secara resmi menggelar rangkaian workshop.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved