Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Kehadiran VICI Alternatif Pilihan Saham di Bursa

Try/E-3
08/1/2021 04:10
Kehadiran VICI Alternatif Pilihan Saham di Bursa
Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.(ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

PT Victoria Care Tbk (VICI) telah me­rampungkan pelaksanaan pencatatan  umum perdana saham (IPO) di pasar modal Indonesia pada 17 Desember 2020. Saham emiten consumer goods itu telah naik 131% di level Rp312, dari pertama kali diperdagangkan pada level Rp135 per lembar saham.

Direktur Utama Victoria Care Billy Hartono Salim mengaku puas dengan kepercayaan investor terhadap  VICI. Dari data, investor yang membeli saham mereka juga bervariasi dari berbagai jenis investor lembaga ataupun ritel.

“Prospek VICI sebagai perusahan di sektor consumer goods yang baru listing di Bursa Efek Indonesia menambah alternatif pilihan investor di sektor consumer goods,” kata Billy kepada Media Indonesia.

Dia mengatakan, dengan pertumbuhan pendapatan rata-rata di atas 30% per tahun dalam 3 tahun, perusahaan memiliki prospek ke depan yang bagus, ditambah dukungan inovasi produk dan jaringan pemasaran yang sudah cukup kuat.

Di masa pandemi seperti ini, kecepatan membaca peluang pasar dan menghadirkan produk-produk yang dibutuhkan masyarakat ialah salah satu kunci keberhasilan perseroan un­tuk tetap bisa tumbuh dua digit sampai dengan akhir 2020.

“Dengan kami menjual produk hand sanitizer, disinfektan yang memang sangat dibutuhkan di saat pandemi, menjadi hal yang sangat konkret un­tuk selalu membaca kebutuhan pa­sar,” kata Billy.

Perusahaan juga sudah melakukan ekspor produk, masuk ke kanal e-commerce di beberapa platform, ke salon profesional dengan produk perawatan dan pewarna rambut, juga membuka konter di berbagai pusat perbelanjaan.

“Meningkatnya kesadaran akan kebersihan dan perawatan tubuh selama pandemi menjadi kebiasaan baru yang memberikan efek positif bagi pertumbuhan usaha,” kata Billy.

Target konsumen penjualan produk perusahaan ialah mayoritas masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah. Secara demografi, penduduk Indonesia terbesar ada di level tersebut. Karena itu, produk perseroan memiliki pasar di dalam negeri yang begitu besar dan terus bertambah. (Try/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya