Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Harga Kedelai Melambung, Pengrajin Tempe Merugi

Insi Nantika Jelita
03/1/2021 21:25
Harga Kedelai Melambung, Pengrajin Tempe Merugi
Pengrajin tempe dan tahu(Antara)

KETUA Sahabat Perajin Tempe Pekalongan (SPTP) Pekalongan Mua'limin mengaku merasa rugi akibat lonjakan harga kedelai impor. Pihaknya pun melakukan mogok penjualan dari 30 Desember 2020 hingga 1 Januari 2021.

"Kelangkaan tempe tahu disebabkan karena bahan baku (kedelai) yang naik lebih dari 35 %. Jadi pengrajin selalu merugi, khususnya tempe setiap hari harus merugi," terang Mua'limin kepada Media Indonesia, Minggu (3/1).

Dia menuturkan, semula harga kedelai dikisaran Rp6.000 hingga Rp7.000 per kilogram. Namun saat ini, harga pangan tersebut menjadi Rp9.000 hingga Rp9.500 per kilogram. Mua'limin menuturkan, para pengrajin tahu dan tempe pun menjadi sulit untuk mendapatkan bahan baku impor tersebut

SPTP, sebutnya, meminta pemerintah untuk membantu menstabilkan harga kedelai seperti keadaan normal sebelumnya.

"Harapan kami dari pengrajin ialah agar turunkan harga kedelai dan stabilkan harga kedelai," pungkas Mua'limin.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan (Kemendag) Suhanto menuturkan, penyebab lonjakan harga kedelai karena permintaan yang tinggi oleh Tiongkok ke Amerika Serikat di tengah pandemi.

Dia menerangkan, permintaan kedelai Tiongkok naik 2 kali lipat pada Desember, yaitu dari 15 juta ton menjadi 30 juta ton. Hal ini, ungkapnya, yang mengakibatkan berkurangnya kontainer di beberapa pelabuhan Amerika Serikat, seperti di Los Angeles, Long Beach, dan Savannah sehingga terjadi hambatan pasokan terhadap negara importir kedelai lain termasuk Indonesia.

“Untuk itu perlu dilakukan antisipasi pasokan kedelai oleh para importir karena stok saat ini tidak dapat segera ditambah mengingat kondisi harga dunia dan pengapalan yang terbatas," kata Suhanto dalam keterangannya pada (31/12). (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya