Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
WAKIL Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani mengungkapkan, pihaknya menyambut baik ihwal pembangunan dan penyelesaian Pelabuhan Patimban.
"Timingnya kami lihat sangat tepat karena kami perkirakan dalam tiga tahun ke depan Tanjung Priok sudah akan kembali overcapacity. Sehingga dikhawatirkan tidak bisa lagi melayani ekspor impor secara efisien bila tidak dibantu oleh pelabuhan ekspor impor lain," tuturnya saat dihubungi, Minggu (20/12).
Apindo, lanjut Shinta, juga memperkirakan dalam tiga tahun ke depan akan banyak free trade agreement (FTA) yang berlaku. Itu akan meningkatkan volume ekspor maupun impor nasional.
Sebelum Patimban diresmikan, pelabuhan ekspor impor Indonesia hanya terpusat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta dan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Tanjung Priok diketahui telah over load sejak lama dan menghambat penciptaan efisiensi rantai pasok ekspor impor.
Karena over load itu pula muncul masalah yang mengganggu upaya peningkatan eksistensi dan inklusivitas Indonesia dalam rantai pasok global.
"Dengan proyeksi banyak FTA yang akan efektif berlaku dalam beberapa tahun ke depan, tentu kita tidak bisa bergantung hanya dengan dua pelabuhan yang sudah ada. Sudah waktunya Indonesia memiliki pelabuhan ekspor impor di berbagai daerah di Indonesia agar ekspor kita semakin efisien dan kompetitif," kata Shinta.
Baca juga : Pertumbuhan Konsumsi Masyarakat Gairahkan Bank BJB
Dia berharap, pelabuhan ekspor impor nasional dapat dibangun di kota lain untuk mendukung kegiatan ekspor impor nasional. Di samping itu, dampak bawaan kepada perekonomian wilayah sekitar dinilai juga akan signifikan.
"Ini juga positif terhadap pemerataan ekonomi dan perbaikan kualitas hidup masyarakat di daerah. Jadi kami sangat mendukung. Semoga pembangunan infrastruktur ekonomi seperti ini terus dilakukan di seluruh Indonesia dan diselesaikan dalam waktu dekat," pungkasnya.
Senada, Ketua Bidang Perdagangan Apindo Benny Soetrisno menyebutkan, pembangunan dan penyelesaian Pelabuhan Patimban dapat mendukung kapasitas logistik infrastruktur di wilayah sekitar.
Dia juga setuju dengan arahan Presiden Joko Widodo yang meminta agar produk UMKM dan pertanian turut melakukan ekspor melalui Pelabuhan Patimban.
"Saya setuju, karena memang produk Jawa Barat dan sekitarnya kan bukan hanya otomotif yang bisa diekspor," tutur Benny. (OL-7)
Setelah infrastruktur Patimban Phase 1 (paket 1-4) rampung, kini tahap konstruksi memasuki Phase 2 yaitu pekerjaan Paket 5 yang sudah mulai berjalan.
Pelabuhan Patimban menjadi penyeimbang bagi Pelabuhan Tanjung Priok yang saat ini masih menjadi pelabuhan utama.
Pelabuhan Patimban merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang kini hadir melayani masyarakat dengan tambahan pelayanan baru yaitu program Tol Laut.
Menhub) Budi Karya Sumadi, Selasa (21/6), tiba di Jepang untuk melakukan pertemuan dengan sejumlah pejabat pemerintah Jepang dan pihak swasta untuk mendorong percepatan investasi.
Pelabuhan tersebut langsung digunakan sebagai tempat keberangkatan pengiriman mobil ke Filipina, Vietnam, Brunei Darussalam dan Jepang.
Presiden Joko Widodo akan melepas ekspor mobil ke sejumlah negara, Selasa (8/3). Prosesi pelepasan dilakukan di Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved