Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) emiten yang bergerak di bidang peralatan dan perlengkapan medis berteknologi tinggi (HiTech Healthcare Solutions) melaksanakan kegiatan Paparan Publik Tahunan pada tanggal 7 Desember 2020 yang dilangsukan secara virtual, untuk memberikan paparan strategi dan kinerja bisnis serta kinerja keuangan perseroan.
Direktur Utama PT Itama Ranoraya Tbk. Heru Firdausi Syarif mengungkapkan bahwa saat ini perseroan sedang bertransformasi dari model bisnis medical equipment supplier menjadi manufacturer dan inovator peralatan medis dengan visi HiTech Healthcare Solutions. Keputusan tersebut merupakan upaya perseroan untuk terus meningkatkan nilai perusahaan secara optimal.
“Pasca Covid sektor kesehatan akan banyak mengalami kemajuan signifikan tidak hanya sektor kesehatan tanah air namun juga secara global, untuk itu IRRA akan semakin memperbesar peran dan kontribusinya melalui transformasi” uangkap Heru.
Kedepan IRRA akan terus menambah portofolio produk untuk memperbesar ruang pertumbuhan perusahaan kedepannya. Salah satu produk yang sedang dipersiapkan perseroan adalah Avimac , produk imunudulator untuk meningkatkan imun tubuh milik IRRA tersebut saat ini sedang dalam uji klinis tahap-3 di BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan).
Diharapkan , tahun depan sudah bisa di pasarkan. Sepanjang tahun 2020, performa perseroan telah melampaui target yang ditetapkan. Pendapatan yang ditargetkan tumbuh 20% , mampu tumbuh diatas 20%. Begitu juga untuk performa laba bersih, yang semula di targetkan bisa tumbuh diatas 20%, diperkirakan pertumbuhannya bisa berada diatas 30%.
Capaiaan positif perseroan di tahun ini , tidak lepas dari masuknya pesanan dari program penanganan Covid – 19 di kuartal IV seperti penyediaan mesin plasma darah untuk 45 RS Rujukan Covid-19, pengadaan jarun suntik ADS untuk program vaksin dan terakhir pengadaan Swab Antigen Test.
Direktur Pemasaran dan Penjualan IRRA Hendry Herman mengungkapkan, Swab Antigen Test dengan merk Panbio milik Abbott ini baru mulai dipasarkan di kuartal IV tahun ini.
“Tahun ini, kami melengkapi produk kami dengan Produk Covid Swab Antigen Test, meskipun baru, kontribusinya sangat bagus dan tahun depan kontribusinya akan signifikan karena akan dipasarkan secara penuh”.uangkap Hendry.
Selain produk Covid Swab Antigen Test, perseroan juga menambah produk kesehatannya berupa peralatan USG yang juga mendapat penerimaan yang sangat baik.
Tahun depan , perseroan meyakini akan tumbuh lebih tinggi lagi, selain ekspektasi peningkatan belanja kesehatan. Kinerja Perseroan juga akan ditopang dengan beroperasinya secara penuh pabrik ke-2 milik PT Oneject Indonesia (Oneject) yang merupakan sister company perseroan ditahun depan.
Hadirnya pabrik ke-2 tersebut akan membuat total kapasitas yang dimiliki OneJect mencapai 1,2 miliar jarum suntik sekali pakai (ADS) dan safety needle per tahun, sekaligu mengukuhkan OneJect sebagai produsen jarum suntik sekali pakai (ADS) dan safety needle terbesar di ASEAN.
Kinerja Keuangan 9M2020
Sepanjang Sembilan bulan 2020 (9M2020), perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp141,06 miliar atau tumbuh 9,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kontribusi pendapatan perseroan berasal dari Alat Kesehatan Non Elektromedik (Alat Suntik) yang tumbuh 19,3% (YoY) menjadi Rp33,14 miliar. Dan Produk Diagnostic In Vitro yang tumbuh sebesar 6,5% (YoY) menjadi Rp107,77 miliar.
Laba usaha perseroan yang berhasil diraih sampai 9M2020 sebesar Rp11,36 miliar atau tumbuh 31,8% dibandingkan priode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp8,6 miliar.
Sementara untuk perolehan laba bersih, tumbuh lebih tinggi lagi sebesar 46,4% menjadi Rp9,03 miliar. Raihan pertumbuhan laba usaha dan laba bersih yang tinggi tersebut juga disertai peningkatan kualitas laba berupa peningkatan margin laba. Margin laba usaha dan laba bersih IRRA masing-masing meningkat sebesar 137 bps dan 162 bps menjadi 8,1% dan 6,4% di 9M2019.
Total aset perseroan per 9M2020 tercatat sebesar Rp245,59 miliar , nilai aset tersebut mengalami penurunan karena penurunan liabilitas dan ekuitas perseroan. Penurunan nilai ekuitas perseroan disebabkan oleh kebijakan pembelian saham kembali (buyback) yang dilakukan oleh perseroan di kuartal I – 2020.
Jumlah saham yang dibeli perseroan dalam program Buyback tersebut sebanyak 113.622.400 juta lembar dengan nilai pembelian sebesar Rp59,91 miliar.
Sekilas PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA)
PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) adalah emiten yang bergerak dibidang peralatan dan perlengkapan medis berteknologi tinggi (HiTech Healthcare Solutions) sejak awal tahun 2000. Komitmen kami adalah menjadi penyedia layanan kesehatan yang paling andal dan berorientasi pelanggan di Indonesia.
Komitmen tersebut dibuktikan dalam portofolio kami, di mana perusahaan kami telah mendapatkan banyak kemitraan dengan prinsip-prinsip perawatan kesehatan terkemuka baik lokal maupun internasional seperti Oneject, Abbott, Terumo, HMD, Balmed, iGene, dll.
Saat ini perseroan memiliki 12 jaringan distribusi (Sub-Distributor) yang menjangkau pelanggan perseroan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. (RO/OL-09)
Saat ini penggunaan CT Scan belum merata di seluruh rumah sakit Indonesia. Dari 3.200 RS yang ada di Indonesia, baru ada sekitar 1.500 CT Scan yang tersedia.
Seminar dan Workshop PERSI Wilayah Jawa Timur tahun ini bertema “Strategi Rumah Sakit untuk Bertahan di era Turbulensi JKN."
Produsen alat kesehatan (alkes) asal Tiongkok, Allmed Medical, akan membangun pabrik baru di lahan seluas 24,8 hektare di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, Jawa Tengah.
Pemerintah terus mendorong penerapan TKDN dalam industri alat kesehatan. Langkah itu dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan industri nasional.
Menkes mengatakan perlu ada strategi agar barang-barang yang dibutuhkan masyarakat pada saat gawat darurat (emergency) dapat diproduksi secara domestik.
Prodia Group mengaku kebanjiran order, bahkan kewalahan memenuhi permintaan produksi pembuatan alat tes pemeriksaan kesehatan gratis.
Selama dua tahun berturut-turut, Blibli masuk ke daftar bergengsi Fortune Southeast Asia 500. Pada 2025, Blibli berada di peringkat 260, naik 22 posisi dari 282 di tahun sebelumnya.
Pertamina EP Cepu (PEPC) mencatatkan kinerja positif sepanjang 2024. Itu tercermin dari total laba bersih yang mencapai US$817,6 juta atau setara Rp13,4 triliun di 2024.
SMRA mencetak sejarah baru dalam kinerja keuangannya untuk tahun buku 2024. Perusahaan properti ini melaporkan lonjakan pendapatan dan laba bersih tertinggi
Sepanjang 2024, MPMX mencatatkan kinerja keuangan yang solid di tengah tantangan makroekonomi dan dinamika industri otomotif.
PT Asuransi Jiwa Taspen (Taspen Life) mencatatkan kinerja keuangan yang solid sepanjang 2024 di tengah tantangan industri dan dinamika pasar.
RUPST Telkom yang akan digelar pada 27 Mei 2025 merupakan momen krusial untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja dan tata kelola perusahaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved