Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
PANDEMI covid-19 yang melanda banyak negara di dunia, termasuk Indonesia memang telah melumpuhkan berbagai sektor kehidupan, terutama ekonomi. Banyak pelaku yang gulung tikar akibat terus merugi lantaran pandemi berkepanjangan.
Meski begitu, di tengah kondisi pandemi yang menantang ini ada juga usaha yang berkembang. Seperti ditunjukan Generali yang terus menunjukkan pertumbuhan finansial yang konsisten. Tercatat pada kuartal ketiga 2020, mereka mencatatkan premi lebih dari Rp1,7 triliun dengan premi lanjutan yang bertumbuh sebesar 4% (yoy).
Baca juga: Uni Eropa Galang Dana 7,4 Miliar Euro untuk Perangi Covid-19
Mereka juga berhasil membukukan laba setelah pajak sebesar Rp137 miliar yang tumbuh 19% dibandingkan laba yg tercatat pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Dengan Rasio Solvabilitas (RBC) sebesar 393%, Generali juga memiliki kondisi keuangan yang sehat.
Kinerja ini membuktikan stabilitas dan kekuatan bisnis Generali yang dibangun atas kepercayaan nasabah dan mitra bisnis. Tak hanya itu, di tengah kondisi pasar yang tidak menentu, pada November lalu tercatat sebanyak 98% dari nasabah Generali yang sudah mengaktifkan RoboARMS, kinerja investasinya di atas
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan bahkan diantaranya mencapai 29% di atas IHSG.
Dari sisi klaim, hingga November Generali juga telah tercatat membayarkan klaim kesehatan dan kematian sebesar lebih dari Rp569 miliar yang di antaranya klaim covid-19 sebesar lebih dari Rp32,9 miliar untuk 302 kasus. Selaras dengan salah satu value Generali, Live The Community, Generali mengajak masyarakat untuk saling berbagi semangat dalam menghadapi pandemi ini. Selain kesehatan, pandemi ini juga berdampak pada berbagai aspek, termasuk pada sektor ekonomi dan sosial yang memprihatinkan, yang berdasarkan data Kemnaker tercatat lebih dari 3,5 juta pekerja formal maupun informal telah terdampak covid-19.
Selain itu, juga pada sektor kesehatan mental, kasus kesehatan jiwa di Indonesia juga meningkat selama pandemi belum lagi banyak masyarakat yang mengalami kesulitan belajar, kecemasan, stress, dan gangguan mood hingga depresi. Melihat kondisi ini, Generali meluncurkan social movement #GeneraliTebarSemangat.
Kampanye itu bertujuan menggerakan masyarakat untuk dapat mengurangi dampak pandemi pada kesehatan mental dan di waktu yang sama mengumpulkan donasi bagi mereka yang terkena dampak pandemi. Dapat dilakukan dengan mudah hanya melalui ponsel dan media sosial Instagram, masyarakat diajak untuk menunjukkan apresiasi berupa ucapan semangat kepada orang-orang di sekitarnya.
“Kami tetap optimistis dalam menghadapi pandemi ini. Meski di tengah kondisi menantang, pertumbuhan Generali tetap menunjukkan kinerja yang baik dan kuat secara finansial. Sejak awal tahun, kami telah banyak melakukan inisiatif untuk terus mendampingi nasabah dan masyarakat dengan meluncurkan berbagai inovasi dan solusi secara digital. Kali ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk saling memberikan semangat agar kita semua bisa termotivasi dan bisa terus produktif serta kreatif dalam menghadapi tantangan selama pandemi," kata CEO Generali Indonesia, Edy Tuhirman.
“Hingga kini, pandemi terus berlanjut dan untuk dapat mengatasi berbagai dampak yang dirasakan, termasuk dalam isu kesehatan mental yang semakin meningkat, dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak dan seluruh lapisan masyarakat. Kami mendukung kampanye itu untuk menggerakan hati kita agar kita bisa saling menguatkan, saling peduli dan saling membantu," tambah juru bicara Satgas Covid-19, dr. Reisa Broto Asmoro. (RO/A-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved