Neraca Transaksi Berjalan Surplus US$964 Juta

(Mir/Try/E-2)
09/12/2020 05:50
Neraca Transaksi Berjalan Surplus US$964 Juta
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pidato kunci dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2020(ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.)

MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan neraca transaksi berjalan Indonesia pada Oktober 2020 berada di posisi terbaik dalam satu dekade terakhir. Tercatat, terjadi surplus sebesar US$964 juta atau 0,36% terhadap produk domestik bruto (PDB).

"Surplus neraca dagang memberikan perbaikan pada transaksi berjalan Indonesia untuk pertama kali sejak satu dekade terakhir," ujarnya dalam diskusi virtual, kemarin.

Neraca perdagangan Indonesia tercatat surplus sebesar US$3,61 miliar pada Oktober 2020. Capaian surplus itu, kata Airlangga, menandakan adanya perbaikan ekonomi domestik dan aktivitas manufaktur Indonesia.

Dia menambahkan, surplusnya neraca transaksi berjalan Indonesia terjadi lantaran transaksi modal dan keuangan yang masih memiliki kinerja positif. Secara menyeluruh, di kuartal III 2020 Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) tercatat US$2,1 miliar.

"Ini menunjukkan ketahanan sektor eksternal yang masih kuat dan optimisme prospek perekonomian ke depan," kata Airlangga.

Di kesempatan berbeda, Survei Konsumen Bank Indonesia (SKBI) November 2020 mengindikasikan membaiknya keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi. Hal itu tecermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) November 2020 sebesar 92,0, meningkat dari 79,0 pada bulan sebelumnya.

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono menyampaikan, IKK November 2020 yang meningkat tersebut ditopang oleh membaiknya ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan, tecermin dari Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang pada November 2020 mengalami peningkatan menjadi sebesar 123,9 dari sebelumnya sebesar 106,6.

Persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini juga terpantau membaik meski masih cukup rendah dan berada pada area pesimistis (<100).

"Hal ini seiring dengan semakin meningkatnya aktivitas ekonomi di tengah pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di berbagai kota di Indonesia," kata Erwin. (Mir/Try/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya