Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
DIREKTUR Utama PT Industri Kereta Api (Persero) atau Inka Budi Noviantoro menuturkan, dalam proyek pengadaan kereta atau rolling stock di Bangladesh dan Filipina pihaknya erpilih sebagai pemenang lelang.
Pihaknya bersaing sengit dengan Tiongkok untuk memenangkan proyek tersebut. Budi sempat khawatir, karena perusahaan Tiongkok sempat mengajukan harga yang murah.
"Kita semua tahu bahwa kalau China (mengajukan) harga yang sudah mepet. Tapi Inka masih (menawrkan) lebih murah, jadi menang. Beberapa kali kita sudah dapat (proyek)," ungkap Budi dalam acara Ngopi BUMN secara virtual, Rabu (18/11).
Di Bangladesh, Inka telah menyelesaikan kontrak terakhir sebesar 250 kereta yang sudah dikirimkan pada Oktober tahun ini. Selain itu, Inka tengah menyiapkan pengiriman enam train set diesel multi unit (DMU) ke Filipina.
"Kebetulan lagi Covid-19 dan Manila lockdown sehingga kita cukup kesulitan untuk bisa mengirim. Mudah-mudahan bulan depan sudah bisa kita kirim ke Filipina," kata Budi.
Selain proyek dari Bangladesh dan Filipina, Budi menuturkan, Inka mendapatkan tiga proyek pembangunan lintas negara di benua Afrika. Proyek tersebut antara lain, lintasan Liberia-Libya sepanjang 7.411 kilometer (Km), lintasan Gabon-Eritrea sepanjang 4.564 Km, dan lintasan Kongo-Tanzania sepanjang 5.797 Km
Budi juga mengaku, Inka juga mengincar pasar Amerika Latin, seperti negara Guyana, Suriname, dan Honduras yang sudah pernah datang ke kantor perusahaan pelat merah itu.
"Negara tersebut sudah mulai bosan dengan produk China. Meski jaraknya cukup jauh (dengan Indonesia), tapi pasar yang memungkinkan bisa dimasuki itu Inka," imbuhnya. (OL-8)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved