Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

UMKM Didorong Miliki Ekosistem Terintegrasi

Mir/E-3
09/11/2020 04:55
UMKM Didorong Miliki Ekosistem Terintegrasi
Teten Mas­duki, Menteri Koperasi dan UKM.(DOK MI )

MENTERI Koperasi dan UKM Teten Mas­duki menegaskan perlunya per­ubah­an strategi yang besar dalam membangun ekosistem ekonomi yang terintegrasi. Melalui UU Cipta Kerja, itu dapat dilakukan untuk mendorong UMKM memiliki ekosistem ekonomi terintegrasi.

“UU Cipta Kerja diarahkan untuk bisa menumbuhkembangkan UMKM atau ekonomi resisten ini, memberikan akses pembiayaan, akses pasar, dan sebagainya,” kata Teten, kemarin.

Karena itu, kata Teten, usaha infor­mal yang mayoritas usaha mikro dengan jumlah mencapai 98% dari 64 ju­ta pelaku usaha harus bertransformasi menjadi usaha formal atau usaha kecil. Juga, diperlukan transformasi dari usaha kecil menjadi usaha menengah.

“Digitalisasi disertai pendampingan menjadi salah satu alat yang efektif dalam usaha menaikkelaskan mereka. Selain itu, mungkin juga harus mulai dipikirkan akan fokus usaha di mana mereka itu,” ujar Teten.

Menurut dia, fokus usaha bagi upa­ya transformasi ekonomi informal itu menjadi penting lantaran semua negara tengah menggali apa saja kemudahan dalam ekonomi domestik masing-masing.

Teten menambahkan, produk UMKM harus mengarah ke custom product, yakni produk yang disesuaikan dan dirancang untuk promosi merek. Cirinya ialah produk tersebut unik, jarang ada yang sama, lebih personal, tidak perlu bersaing dengan harga, dan berkualitas.

Ekosistem ekonomi terintegrasi UMKM juga berkaitan dengan peran­an koperasi sebagai agregator dan konsolidator sektor usaha tersebut. Menurut Teten, potensi dan peluang koperasi perlu dioptimalkan agar bisa mencapai skala ekonomi yang bisa terhubung dengan rantai produk ekonomi nasional.

“Saya kira, daerah juga harus meli­hat keunggulan domestiknya. Kita pu­­nya kekayaan daerah seperti produk kelautan, perkebunan, dan perikanan, yang belum diolah secara optimal. Itu bisa dikembangkan dalam produk custom. Ini yang akan saya kombinasikan dengan koperasi,” ujar Teten.

Dia berharap, dengan mencapai skala bisnis melalui klaster atau koperasi tersebut, UMKM juga lebih mudah dalam mengakses pembiayaan, memperluas pemasaran. Bahkan, masuk rantai pasok global. (Mir/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya