Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
PROYEK pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara saat ini tengah dilakukan feasibility study ( studi layak bisnis).
Studi kelayakan tersebut merupakan tindaklanjut dari MoU antara Jababeka Morotai dengan Kyudenko Corporation, beberapa hari lalu.
Menurut Studi Direktur Utama PT. Jababeka Morotai (pengelola Kawasan Ekonomi Khusus Marotai) Basuri Tjahaja Purnama, kelayakan tersebut meliputi studi lingkungan, survei tanah, kajian teknis implementasi PLTS dan lain-lain.
Basuri juga menjelaskan, tujuan pengembangan PLTS ini untuk membantu kebutuhan listrik di Pulau Morotai yang semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan bisnis di KEK Morotai baik untuk di Kawasan Industri dan Kawasan Pariwisata.
Baca juga : Perlu Perubahan Strategi Ekosistem Ekonomi Terintegrasi
‘’Ini juga untuk meminimalkan biaya konsumsi listrik sehingga investor bisa lebih kompetitif dalam menjalankan usahanya,’’ kata Basuri, kemarin.
Sementara itu, Nagayama dari Kyudenko Corporation berharap setelah hasil feasibility study ( studi layak bisnis) dan kajian dilakukan, tahun 2021 bisa segera dilakukan ke tahap selanjutnya yaitu memproses perizinan dan memulai konstruksi pembangunan dan pengembangan PLTS.
Masing-masing pihak, yaitu Jababeka Morotai —yang merupakan salah satu anak usaha Jababeka Group, Kyudenko Corporation dan Santomo Resources Indonesia sangat optimis bahwa kerja sama ini akan menguntungkan semua pihak terutama mempercepat pembangunan di KEK Morotai.
Di KEK Morotai akan dibangun proyek perumahan dan resort dengan tema kastil serta international theme park juga mendukung pertumbuhan kawasan industri sebagai pusat maritim dan logistik di Indonesia Timur. Selain itu sedang dijajaki juga untuk bekerja sama di bidang pengolahan perikanan tangkap dan budi daya industri perkapalan serta agrobisnis. ( RO/OL-2)
Perusahaan kemasan plastik terbesar di Asia Pasifik, Thong Guan Industries Bhd, resmi berinvestasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang.
Sejauh ini tindak lanjut dari kesepakatan dagang energi dengan AS ialah dibuatnya nota kesepahaman (MoU) antara PT Kilang Pertamina Internasional dengan tiga perusahaan energi besar asal AS.
Sekupang, Batam, terus menegaskan perannya sebagai pusat baru wellness tourism di Asia setelah ditetapkan pemerintah melalui BPĀ Batam sebagai KEK Kesehatan Internasional
Kawasan pesisir Kabupaten Batang dan Kota Semarang bakal segera ditata untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
KEK Industropolis Batang menutup semester pertama 2025 dengan membukukan nilai investasi sebesar Rp1,1 triliun. Angka itu diperoleh dari masuknya dua tenant strategis.
Berdasarkan tinjauan yang dilakukan, kebutuhan tenaga kerja di Kawasan Industri Kendal masih sekitar 37 ribuan orang. Bahkan, proyeksi kedepannya bisa mencapai 63 ribu tenaga kerja.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved