Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Resesi, Menperin Yakin Industri Bisa Recovery Lebih Cepat

Insi Nantika Jelita
05/11/2020 19:44
Resesi, Menperin Yakin Industri Bisa Recovery Lebih Cepat
Industri makanan(Antara)

MENTERI Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meyakini sektor industri mampu segera pulih atau recovery, pascasdinyatakan Indonesia resmi resmi masuk ke jurang resesi.

Industri pengolahan, kata Agus, tumbuh positif pada triwulan III tahun 2020 sebesar 5,69% dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q). Meskipun secara tahunan (y-on-y) sektor manufaktur terkontraksi 4,02%, namun angka itu dianggap lebih baik jika dibandingkan triwulan II2020 yang terkontraksi 5,74%.

 “Industri pengolahan menunjukkan recovery dan rebound pada triwulan III-2020 dibandingkan triwulan sebelumnya. Optimisme recovery yang lebih cepat di sektor industri pengolahan seiring dengan semakin disiplinnya masyarakat dalam upaya pencegahan virus Covid-19,” ujar Agus dalam keterangan resmi, Kamis (5/11).

 Agus menerangkan, Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor yang tumbuh positif di kuartal III 2020 antara lain industri alat angkutan (17,48%), industri logam dasar (10,73%), industri barang logam; komputer, barang elektronik, optik; dan peralatan listrik (8,11%), industri karet, barang dari karet dan plastik (7,52%), serta industri kimia, farmasi dan obat tradisional (5,69%).

Baca juga : Di Tengah Pandemi, UMKM Dituntut Lakukan Transformasi Digital

 “Kalau dilihat secara tahunan, industri kimia, farmasi dan obat tradisional tumbuh paling tinggi hingga 14,96%,” ungkap Agus.

Politikus Golkar itu menambahkan, pertumbuhan sektor ini didukung oleh peningkatan produksi obat-obatan, multivitamin dan suplemen untuk memenuhi permintaan domestik dalam menghadapi wabah Covid-19.

Sementara itu, industri pengolahan masih konsisten memberikan kontribusi paling besar pada struktur produk domestik bruto (PDB) nasional sepanjang triwulan III tahun 2020 dengan mencapai 19,86%.

Diketahui, berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik ( BPS), produk domestik bruto (PDB) RI pada kuartal III 2020 minus 3,49 persen (yoy). Lalu, sebelumnya, BPS juga mencatat terjadi kontraksi dalam perekonomian Indonesia pada triwulan II-2020 tumbuh minus 5,32%.

Karena selama dua triwulan berturut-turut mengalami pertumbuhan negatif, Indonesia resmi resesi. (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya