Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
PLATFORM teknologi finansial pinjaman antar-pihak, Investree menjalin kolaborasi dengan menandatangani perjanjian kerja sama bersama perusahaan rintisan agriculture technology (agritech), eFishery. Dengan kerjasama ini akan didistribusikan pembiayaan senilai Rp30 miliar kepada pembudidaya ikan di Indonesia.
Pada fase pertama dalam kolaborasi ini, Investree akan mendukung program “Kasih Bayar Nanti (Kabayan)” sebagai komponen utama dari eFisheryFund yang merupakan platform digital dengan fasilitas pembiayaan yang ditawarkan oleh eFishery bekerja sama dengan layanan finansial. Fitur itu dapat dimanfaatkan oleh para mitra atau pembudidaya untuk memperoleh produk eFishery seperti auto-feeder dan pakan ikan.
Co-Founder & CEO Investree Adrian Gunadi mengatakan, pihaknya sangat antusias menyambut kolaborasi ini sebagai sesuatu yang baru, mengingat portofolio pinjaman terbesar Investree selama ini adalah industri kreatif.
"Dengan bermitra bersama eFishery terutama eFisheryFund, kami berharap dapat memberdayakan lebih banyak UKM yang bergerak di bidang perikanan atau akuakultur. Ini juga menjadi salah satu bentuk inovasi Investree yang kami luncurkan memasuki usia perjalanan ke-5 dengan kampanye payung GrowFa5ter. Kami ingin menumbuhkan UKM secara lebih cepat dan berkualitas," ujar Adrian Gunadi melalui keterangan tertulis.
eFishery merupakan perusahaan aquaculture intelligence pertama di Indonesia. Berawal dari produk auto-feeder atau pemberi pakan otomatis, eFishery kini juga menawarkan solusi memecahkan masalah-masalah yang lebih besar di sektor akuakultur secara terintegrasi dengan mengacu pada data dan teknologi. Salah satunya adalah membantu para pembudidaya yang ada dalam ekosistem untuk mendapatkan permodalan dan akses untuk memperluas pasar.
CEO & Co-Founder eFishery Gibran Huzaifah mengungkapkan, pembudidaya seringkali menghadapi kesulitan dalam memperoleh akses pembiayaan karena kebanyakan lembaga keuangan enggan memberikan pinjaman untuk pekerja sektor nonformal seperti pembudidaya ikan.
Baca juga : Setahun Kerja, Menteri KKP: Siap Hasilkan Devisa Negara
"Di sinilah eFisheryFund hadir, menghubungkan pembudidaya secara langsung dengan institusi keuangan agar mereka bisa berkembang dari sisi finansial. Kerja sama dengan Investree ini diharapkan mampu menggandakan dampak yang kami berikan kepada pembudidaya."ujar Gibran.
Pinjaman ini akan disalurkan kepada mitra-mitra eFishery termasuk pembudidaya, agen, dan konsumen business-to-business (B2B). Terkait mekanismenya, pembudidaya bisa mengajukan pinjaman melalui platform digital eFisheryFund lalu Tim eFishery akan menilai dan menentukan apakah mereka memenuhi syarat dan kriteria untuk memperoleh pembiayaan.
Hasil penilaian ini kemudian diajukan kepada Investree untuk dilakukan kembali verifikasi sesuai sistem credit-scoring Investree. Jika pembudidaya dinyatakan lolos proses verifikasi oleh Investree, Investree akan menyalurkan pembiayaan yang kemudian didistribusikan dalam produk-produk eFishery.
Kerja sama ini menyediakan dua jenis skema pembiayaan yaitu konvensional dan syariah, sehingga peminjam dapat leluasa memilih sesuai dengan preferensi mereka.
Sementara untuk menjaga kualitas pembiayaannya, Investree dan eFishery menerapkan uji kelayakan dan sistem credit-scoring yang ketat dan kuat dengan melihat data dari IoT eFishery serta melakukan pengecekan silang terhadap data sesungguhnya di lapangan. Hingga saat ini, sudah ada lebih dari 500 pembudidaya di eFishery yang didukung oleh eFisheryFund. (OL-7)
KOPERASI diharapkan dapat ikut berperan aktif dalam pemberdayaan usaha kecil dan menengah (UKM), kewirausahaan, penyediaan fasilitas modal kerja, dan pendampingan pengembangan usaha.
UKM Teater 28, Universitas Siliwangi menampilkan karya berjudul "Arah Menuju Temaram" dalam rangkaian Pentas Keliling 2025 dilakukan di Kota Tasikmalaya, Cirebon, Tegal dan Wonosobo.
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo memfasilitasi ekspor salah satu UMK binaan, yakni CV Agradaya Indonesia di ajang pameran Canadian Health Food Association (CHFA) Now 2025
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan ekosistem UKM terbesar di dunia
BNI menunjukkan komitmennya dalam mendorong usaha kecil dan menengah (UKM) Indonesia menjangkau pasar global.
izin untuk mengelola lahan tambang diberikan pada UKM dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). RUU Minerba tidak lagi mengatur perguruan tinggi mengelola izin usaha penambangan
Luhut apresiasi atas keberhasilan diplomasi ekonomi Indonesia dalam menyepakati penurunan tarif tambahan terhadap produk ekspor ke Amerika Serikat (AS),
MGM Bosco Logistics meresmikan fasilitas cold storage guna memperkuat infrastruktur logistik dan memastikan kualitas produk perikanan.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menjalin kemitraan strategis dengan Pemerintah Provinsi Fujian, Tiongkok, guna memperkuat sektor kelautan, perikanan, dan mitigasi bencana kemaritima
DATA Kementerian Kelautan dan Perikanan menyebutkan total luas terumbu karang di Indonesia mencapai 2,5 juta hektar. Namun, sekitar 70% atau 1,75 juta hektar dalam kondisi rusak
Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusantara Indonesia (Asprindo) menyatakan kesiapan untuk mengimplementasikan Global Quality and Standard Programme (GQSP) Indonesia Fase 2.
Untuk tahun ini, Dinas Perikanan Batam menargetkan ekspor ikan ke Singapura sebesar 5.500 ton dengan nilai mencapai Rp250 miliar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved