Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Ekonomi Mulai Bangkit Di Kuartal II-2021

M Ilham RA
17/10/2020 04:15
Ekonomi Mulai Bangkit Di Kuartal II-2021
Suasana proyek pembangunan gedung bertingkat di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (10/9/2019).(ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

DIREKTUR Riset Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Piter Abdullah memprediksi perekonomian Indonesia akan pulih secara penuh pada kuartal IV tahun depan seiring dengan tersedianya vaksin.

"Adanya vaksin akan meningkatkan keyakinan pandemi akan berakhir tahun depan sehingga pemulihan ekonomi bisa dimulai," katanya, kemarin.

Piter menyatakan pemulihan ekonomi akan memakan waktu sekitar tiga sampai enam bulan. Jika vaksin tersedia pada awal 2021, ekonomi diperkirakan benar-benar pulih pada kuartal IV.

Ia menuturkan, meski perekonomian pulih secara penuh pada kuartal IV, kebangkitan ekonomi akan mulai dirasakan sejak kuartal II karena ketersediaan vaksin mendorong euforia masyarakat.

Aktivitas perekonomian di kuartal II akan semakin meningkat jika dibanding dengan saat ini sehingga konsumsi terakselerasi serta diikuti secara perlahan oleh kebangkitan dunia usaha dan investasi.

Oleh sebab itu, Piter menyarankan agar pemerintah dapat memanfaatkan momentum euforia masyarakat tersebut, salah satunya dengan melanjutkan berbagai program stimulus secara lebih terencana dan tepat sasaran.

"Perekonomian bisa tumbuh Lebih tinggi apabila pemerintah bisa memanfaatkan momentum euforia masyarakat setelah terbebas dari pandemi," ujarnya.

Piter pun optimistis pertumbuhan ekonomi tahun depan akan mampu mencapai sekitar 4%-5% dengan adanya vaksin dan meningkatnya aktivitas masyarakat.

Hal senada disampaikan oleh pengamat ekonomi Indef Bhima Yudhistira. Ia mendorong pemerintah untuk terus memberi bantuan sosial yang memadai kepada masyarakat untuk mendorong pemulihan.

Bhima mengatakan pemerintah Indonesia bisa mencontoh Vietnam dalam memberi bantuan sos ial, yaitu dengan menyediakan ATM beras di kawasan atau daerah karantina.

Dengan adanya ATM beras, masyarakat miskin dapat mengambil kebutuhan pokok sehingga kepatuhan pada kebijakan pemerintah dalam penanganan covid-19 juga berjalan lancar.

"Kuncinya adalah testing, tracing, dan treatment serta bantuan sosial yang memadai," katanya.

 

Butuh stimulus

Dalam pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G-20 yang diselenggarakan secara virtual, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan ketersediaan dan akses atas vaksin sangat penting dalam penanganan covid-19, sekaligus mendukung pemerintah untuk memulihkan ekonomi nasional dari dampak pandemi.

Di pertemuan itu pula, Sri Mulyani menegaskan negara-negara yang tergabung dalam G-20 harus menghindari penarikan stimulus terlalu dini untuk mendukung pemulihan agar tetap berada di jalur yang benar.

"Pemulihan ekonomi yang parsial dan tidak merata dapat membawa prospek ekonomi global jauh dari tingkat sebelum pandemi," katanya dalam keterangan resminya, kemarin.

Menurut dia, stimulus harus terus diberikan karena perekonomian global masih menghadapi ketidakpastian yang tinggi meski telah terdapat tanda-tanda pemulihan secara bertahap.

Terlebih lagi, International Monetary Fund (IMF) dalam World Economic Outlook terbaru memperkirakan perekonomian global akan tumbuh negatif 4,4% pada 2020.

Ia memastikan Indonesia berkomitmen untuk menggunakan semua perangkat kebijakan termasuk melalui policy mix antara kebijakan fiskal, moneter, dan struktural dalam mendukung pemulihan ekonomi. (Ant/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik