Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Lima BUMN Garap Proyek Infrastruktur di Kongo

Insi Nantika Jelita
15/10/2020 16:08
Lima BUMN Garap Proyek Infrastruktur di Kongo
.(ANTARA/Siswowidodo)

LIMA badan usaha milik negara (BUMN) akan mengggarap proyek di Afrika. Bersama perusahaan TSG Global Holdings dan perwakilan pemerintah Republik Demokrat (RD) Kongo, BUMN tersebut menandatangani kontrak pengerjaan sejumlah proyek infrastruktur di Kongo, Afrika, Rabu (14/10).

Lima BUMN tersebut ialah PT Industri Kereta Api/Inka, PT Barata Indonesia, PT Len Industri, PT Merpati Nusantara Airlines, dan PT Dirgantara Indonesia. Website resmi Kementerian Luar Negeri menyebutkan total kesepakatan tersebut bernilai lebih dari US$11,8 miliar.

“Kesepakatan ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman yang telah ditandatangani pada Agustus 2020," ujar Direktur Utama Inka Budi Noviantoro, Kamis (15/10).

Perjanjian itu menyepakati pembangunan Kinshasa-Loop Line yang menghubungkan Bandar Udara Internasional Ndjili di Kinshasa, commuter line yang mengelilingi Kota Kinshasa, serta pengadaan bus elektrik beserta tempat pengisian daya, dan proyek lain.

Budi mengatakan, investasi fase pertama dari keseluruhan proyek tersebut akan bernilai US$ 2 miliar. Inka akan mengerjakan loop line, commuter line, dan bus elektrik.

Len Industri akan menangani pembangunan jaringan kabel serat optik. Merpati Nusantara Airlines dan Dirgantara Indonesia akan membangun Aero City. Barata Indonesia akan membangun infrastruktur smart city dan fasilitas pelabuhan.

Kinshasa merupakan salah satu kota terbesar di Afrika dengan jumlah penduduk yang terus bertambah. Saat ini jumlah penduduk kota tersebut meningkat lebih dari dua kali lipat dibanding masa kemerdekaan RD Kongo pada 1960, menjadi 15 juta orang.

Kota itu belum memiliki infrastruktur penunjang yang cukup. “Kami perlu mencari alternatif solusi untuk rakyat," jelas Gubernur Kinshasa, Gentiny Ngobila Mbala.

Komitmen proyek tersebut merupakan kelanjutan dari komitmen sebelumnya. Pada Agustus 2020, Inka, Len Industri, dan Barata Indonesia melakukan ground breaking proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di RD Kongo.

Kapasitas panel surya yang akan dibangun sebesar 100 Mw dari rencana total kapasitas 200 Mw. Pembangunan PLTS tersebut merupakan bagian dari proyek besar yang disebut Kinshasa Solar City yang bertujuan memenuhi kebutuhan listrik Ibu Kota RD Kongo dengan energi terbarukan. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik