Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
LANGKAH Kementerian BUMN untuk menggabungkan tiga bank umum syariah disambut positif kalangan pengusaha muda dan organisasi Islam.
Sebab, upaya itu dapat memperkuat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Tanggapan positif disampaikan Wakil Sekretaris Jendral (Wasekjen) BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Arief Rosyid.
Menurut Arief, merger bank umum syariah anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) merupakan kebijakan yang tepat. “Langkah yang diambil Menteri BUMN sudah tepat dan membawa angin segar untuk kemajuan ekonomi syariah,” ujar Arief dalam keteragan resmi, Rabu (14/10).
Baca juga: Erick Thohir: Merger Bank Syariah Langkah Awal Menuju Kelas Dunia
“Mengingat sekitar 70% kegiatan ekonomi dan keuangan syariah saat ini masih berpusat di perbankan syariah," imbuhnya.
Arief menilai merger bank umum syariah pelat merah menjadi bukti komitmen pemerintahan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin. Kebijakan ini juga tepat dilakukan saat pandemi covid-19 masih belum mereda.
Di tengah pandemi, Indonesia memiliki peluang besar untuk memajukan perekonomian nasional. Momentum ini bisa didorong dengan aksi merger bank umum syariah milik Himbara. Apalagi, kinerja sejumlah bank syariah tergolong baik dan di atas rata-rata industri perbankan nasional.
“Ini melanjutkan komitmen Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin untuk mendorong kemajuan umat Islam dalam konteks ekonomi,” pungkas Arief.
Senada, Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Robikin Emhas berpendapat merger bank umum syariah milik negara harus segera diwujudkan. Kebijakan ini diyakini memperkuat pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia.
“Bank syariah yang kuat sangat dibutuhkan di tengah pertumbuhan ekonomi syariah di berbagai negara, termasuk Indonesia. Saya kira bagus apabila bank syariah BUMN merger,” tutur Robikin.
Baca juga: Realisasi Keuangan Syariah Baru 8,5%, Wapres: Potensi Masih Besar
Langkah awal konsolidasi tiga bank umum syariah milik BUMN ditandai dengan penandatanganan Conditional Merger Agreement (CMA) Integrasi dan Peningkatan Nilai Bank Syariah BUMN pada Senin (12/10) lalu.
CMA merger ditandatangani perwakilan tiga bank Himbara, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, serta tiga bank syariah BUMN yakni PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah.
Berdasarkan data OJK hingga Juni 2020, nilai aset keuangan syariah di Indonesia mencapai Rp1.608,50 triliun, atau tumbuh 20,45% secara tahunan (yoy). Adapun market share keuangan syariah di kisaran 9,63%.(OL-11)
Kesadaran akan pentingnya perencanaan keuangan jangka panjang mendorong banyak individu dan keluarga menjadikan asuransi jiwa sebagai bagian dari strategi perlindungan masa depan.
Sebagai platform investasi digital, Fundtastic terus berinovasi memperkuat posisinya dalam ekosistem keuangan di Indonesia.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) menegaskan reputasinya sebagai institusi keuangan nasional yang mampu bersaing di panggung global dengan masuk ke daftar Global 2000 Forbes pada 2025.
Data Bank Indonesia mencatat peningkatan transaksi perbankan digital sebesar 54,89% secara tahunan (YoY) hingga September 2024.
GUBERNUR Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan Gubernur Banten, Andra Soni di Surabaya sebagai upaya bersinergi menguatkan perekonomian antar daerah.
Kejagung dinilai menggunakan pasal keranjang sampah dalam pengusutan kasus dugaan korupsi terkait pemberian kredit oleh Bank DKI Jakarta dan BJB pada Sritex
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved